Untitled-16WALIKOTA Bogor Dr Bima Arya Sugiarto, mewarning seluruh kepala dinas, badan dan satuan di Pemkot Bogor. Musababnya, serapan anggaran Pemkot Bogor pada 2015 jauh dari ideal, yakni hanya mencapai 72,48 persen.

RIZKY DEWANTARA|YUSKA APITYA
[email protected]

Bima Arya menyatakan, angka itu didapat berdasarkan surat perintah pencairan dana (SP2D) yang disampaikan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Serapan anggaran 2015, masih menjadi pemba­hasan untuk evaluasi Pemerintah Kota Bogor. Menurut dia, ini penting agar Pemkot tahu kegiatan yang terealisasi dan berapa anggaran yang terserap. “Juga, bera­pa yang tidak terealisasi dan apa penyebabnya secara makro,” kata Bima, Rabu (6/1/2016).

Penyebab tidak terserapnya ang­garan akan segera dievaluasi dengan memanggil kepala dinas terkait yang bersentuhan langsung dengan ma­syarakat. Setelah melakukan rapat koordinasi, Bima akan mengung­kapkan penyebab dan strategi untuk meningkatkan daya serap anggaran dan pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi warga. “Semua sedang dievaluasi dan sedang dipelajari dari beberapa catatan di tahun 2015 lalu,” katanya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Optimis Raih Poin di Laga Piala Asia U-23 Lawan Australia

Untuk program pada 2016, Bima akan fokus merealisasikan enam skala prioritas. Di antaranya, pena­taan transportasi, penataan peda­gang kaki lima (PKL), pengelolahan sampah, Kota Sejuta Taman, pen­gentasan kemiskinan, dan reformasi birokrasi.

Bima mengingatkan para kepala organisasi perangkat daerah untuk mengoreksi dan mengevaluasi sera­pan anggaran 2015. Dalam waktu dekat Pemerintah Kota Bogor akan melakukan rotasi jabatan alias men­gocok ulang jabatan kepala dinas.

“Semua sedang dievaluasi dan sedang dipelajari dari beberapa catatan di tahun 2015 lalu. Tapi saya lihat saat ini capaian yang cukup baik adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), karena ada in­dikator pembangunan taman dan meraih penghargaan sertifikat Adi­pura,” jelas Bima.

SiLPA Membengkak

Sementara itu, angka sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) Kota Bo­gor pada tahun anggaran 2015 ternya­ta sangat besar. Kelebihan itu menca­pai Rp353,324 miliar. Nilai tersebut meningkat 53 miliar dari silpa tahun 2014 sebesar Rp 300,704 miliar.

Kepala BPKAD Kota Bogor, Hanafi mengatakan, banyak faktor yang me­nyebabkan banyaknya silpa di Kota Bogor. “Banyak faktor di lapangan, dan itu tugas pengendali program (dal­prog), tapi itu semua akan berimbas pada realisasi anggaran,” kata Hanafi.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Yang paling banyak menyisakan silpa berasal dinas-dinas besar. Menurutnya, hasil tersebut belum definitif. Dia mengatakan akan men­gadakan pertemuan dengan Sekre­taris Daerah untuk menghitung re­alisasi serapan anggaran. “Ini baru hitungan secara umum, setelah dievaluasi oleh Sekda, selanjutnya akan diaudit oleh BPK, biasanya bu­lan April,” bebernya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hiday­at mengatakan, yang paling banyak menyisakan anggaran adalah Dinas Bima Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), karena masih banyak proyek yang gagal lelang, serta pem­bebasan lahan yang belum selesai.

Dia juga mengatakan, pemban­gunan Kota Bogor terlalu tergesa-gesa, tanpa ada perencanaan yang matang. Akibatnya, ketika pembe­basan lahan terkendala, pemban­gunan fisik tidak bisa dilakukan. Akhirnya pembebasan dan pem­bangunan tidak selesai. “Karena itu, tahun ini kita fokuskan ke pem­bebasan, belum ada pembangunan fisik,” tandasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================