Kabar gembira bagi Anda yang jengah menghadapi macet. Saat ini para ilmuan di Google sedang fokus menciptakan mobil dengan konsep pesawat. TujuanÂnya, tak lain adalah memberi solusi untuk menghindari maÂcet. Seperti apa produknya?
Oleh : (Yuska Apitya Aji)
 DILANSIR dari Digital Spy, mobil denÂgan konsep pesawat atau mobil terÂbang ini disebut juga dengan Driverless oleh para ilmuwan yang sedang terÂfokus untuk mengerjakannya.
Smart car dengan nama Terrafugia ini merupakan konsep mobil masa depan dengan model hybrid heli-mobil TF-X yang mulai dikembangkan sejak 2013. Para ilmuwan baru saja merilis sebuah video yang menunjukkan eksterior baru desain smart car tersebut.
Terrafugia mengumumkan bah wa model ini akan diuji di MIT Wright BrothÂers untuk kemudian perlahan mulai diÂpasarkan. Mobil ini dilengkapi dengan twin polong motor listrik, dua sayap dan dua baling-baling helikopter yang stylÂish.
Produk mobil ini berkapasitas emÂpat penumpang dan dapat berjalan maksimal 500 mil dan terbang hingga 200mph. Sayangnya, diprediksi bahwa pengembangan mobil terbang ini memÂbutuhkan waktu pengembangan selama 8 hingga 12 tahun.
Rencananya, kendaraan ini akan mulai diproduksi secara massal sekitar 8 hingga 12 tahun ke depan dan akan diuji terlebih dahulu di laboratorium MassaÂchusetts Institute of Technology (MIT). Mobil ini dibuat dua pilihan, di mana pengendara dapat melintasi jalan raya atau terbang. Tak heran, kendaraan ini diklaim sebagai kendaraan masa depan paling menjanjikan.
Selain dua pilihan tersebut, pengenÂdara TF-X juga dapat memilih semi-auÂtonomous dan menggunakan komputer kontrol, sehingga pengendara cukup mengetik tujuan mereka sebelum lepas landas. “Operator TF-X akan memiliki kata akhir mengenai zona pendaratan yang disetujui adalah benar-benar temÂpat yang aman untuk mendarat, sehingÂga mereka dapat membatalkan upaya pendaratan setiap saat,†ungkap salah satu perwakilan Terrafugia.
Terrafugia juga memberikan aniÂmasi yang menunjukkan bagaimana T-FX akan beroperasi. Dalam video deÂmonya tersebut, Terrafugia menunjukÂkan bagaimana baling-baling bertenaga listrik dapat terbang dalam kondisi mirÂing hingga 90 derajat.
Mobil terbang ini juga ideal saat disÂimpan dalam garasi karena pilar baling-baling di kedua sisi yang dapat dilipat.
Terrafugia memang getol membuat mobil yang bisa terbang. Saat model mobil terbang yang mereka ciptakan bernama Transition belum juga menÂdapatkan izin kelayakan, mereka tidak berhenti berinovasi membuat mobil terbang baru.
Model terbaru Terrafugia TF-X meÂmang tampil lebih modern dan futurisÂtis. Mobil terbang ini malah lebih praktis ketimbang Transition karena ukurannya yang lebih kecil serta aplikasi pintu yang berupa sayap camar. Tidak seperti TranÂsition yang memerlukan sayap berukuÂran besar, TF-X hanya dilengkapi sayap berukuran kecil.
Bahkan, sayap tersebut tidak perlu dikembangkan, seperti Transition, agar dapat mengudara. Terrafugia berharap dengan tingginya sisi praktikal, banyak orang akan tertarik membawa mobil terbang tersebut ke rumah mereka.
Konsep mobil terbang sebenarnya telah ada sejak lama. Namun, hingga kini perkembangan mobil terbang beÂlum menunjukkan hasil yang signifikan. Terakhir, mobil terbang yang siap masuk jalur produksi ialah Aeromobil 2.0. NaÂmun, sepertinya harus pupus setelah mengalami kecelakaan saat tengah menjalani uji coba.
Salah satu konsep mobil terbang yang pernah muncul ke publik ialah Sky Commuter. Mobil itu diproyeksikan daÂpat mengudara laiknya pesawat dan meÂmudahkan manusia untuk beraktivitas.
Seperti dilansir Carscoops, Senin 6 Juli 2015, Sky Commuter merupakan mobil terbang prototype yang dibangun Boeing, perusahaan pesawat manuÂfaktur yang terkenal dengan produk-produknya. Sky Commuter dibangun pada tahun 1980-an. Mobil terbang ini memiliki tiga roda, satu di depan, dua di belakang. Untuk mendukung performa, Sky Commuter dijejali mesin turbin gas berbasis helikopter. Tersedia knalpot besar di belakang ekornya.
Di atas kertas, ide Sky Commuter sangat bagus. Bahkan, Boeing mengaku menghabiskan dana hingga jutaan dollar AS saat melakukan pengembangan sebeÂlum akhirnya seluruh proyek dibatalkan.
Tiga prototype dibangun, dan kini tersisa satu yang kini tengah dilelang oleh Barret-Jackson. Sedianya, moÂbil terbang ini akan dilelang dengan perkiraan harga USD71.500 atau setara Rp955 juta. Anda tertarik?.