Berita-2-(1)JAKARTA, Today – PT Bank BNI (persero) mengaku menjajaki utang luar negeri untuk ekspansi kredit dan refinancing pinjaman jatuh tempo tahun 2016 menda­tang. Sejauh ini, BNI masih mempertimbangkan jumlah pinjamannya.

Sekretaris Perusahaan Bank BNI, Tribuana Tung­gadewi mengatakan dalam jangka pendek akan men­gandalkan pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar US$ 1 miliar. Nah, terkait dengan utang dari CDB ini, Dewi meng­harapkan akan bisa dire­alisasikan pada semester dua ini. “Rencananya pin­jaman ini akan digunakan untuk ekspansi kredit,” ujar Tribuana, Selasa (25/8/2015).

BACA JUGA :  Pencuri Gondol 13 Kambing Ketahanan Pangan Milik Pemdes di Bogor

Nah selain ekspansi kredit, nantinya pinjaman dari CDB ini akan digu­nakan untuk pembiayaan infrastruktur pemerintah dalam valuta asing. Secara umum, porsi pinjaman luar negeri bank BNI sampai semester pertama 2015 ini relatif kecil karena seba­gian besar kebutuhan valas masih ditopang dari dana nasabah.

Selain itu ke depannya BNI akan terus melakukan pengelolaan posisi valas sesuai dengan mitigasi risiko secara hasilan dan disesuai­kan dengan kondisi pasar baik global regional maupun domestik.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Lengkap Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Sebelumnya Bank Indone­sia merilis, data utang luar negeri perbankan Indone­sia pada semester pertama 2015 ini mengalami kenaikan 15,53% menjadi US$ 31,7 mil­iar. Kenaikan ini utamanya dikontribusikan dari utang bank swasta nasional yang menyumbang 47,89% dari total utang atau sebesar US$ 15,2 miliar.

(Adil | net)

============================================================
============================================================
============================================================