Untitled-4BADAN Narkotika Nasional (BNN) mulai bergerak mengusut cerita Freddy Budiman (napi terpidana mati kasus narkotika) terkait suap yang mengalir ke sejumlah instansi pene - gak hukum. Senin (8/8/2016) hari ini, Mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakam- bangan, Sitinjak, akan diperiksa oleh penyidik BNN.

YUSKA APITYA AJI
[email protected]

Sitinjak akan diperiksa terkait dugaan keterlibatan petugas BNN dalam peredaran narkotika yang dilakukan terpidana mati, Freddy Budi­man. “Rencananya seperti itu, kemungkinan pemeriksaan mulai jam 09.00 pagi,” ujar Kepala Bagian Humas BNN Slamet Pribadi saat dihubungi, Minggu (7/8/2016).

Menurut Slamet, Sitinjak akan dikonfirmasi soal keterangan Koordi­nator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kon­tras) Haris Azhar atas pengakuan Freddy Budiman.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Dusak mengaku telah meminta klari­fikasi kepada mantan Kepala Lapas Nusakambangan, Sitinjak, mengenai adanya dugaan keterlibatan oknum BNN dengan terpidana mati kasus narkotika Freddy Budiman.

Menurut Wayan, Sitinjak mengakui bahwa pada saat ia menjadi Kepala Lapas, ada permintaan dari oknum yang mengaku sebagai petugas BNN kepada salah satu pegawai di Lapas Nusakambangan.

BACA JUGA :  Agam Sumbat Diguncang Gempa M 4,4

Oknum tersebut meminta petugas Lapas untuk melepas kamera pengawas yang mengarah pada ruang tahanan Freddy, yang kini telah dihukum mati. “Ini yang belum tahu, kan bisa saja ada yang mengaku BNN, ini perlu ada pendalaman. Ini kewenangan BNN dan kepolisian kalau memang benar seperti itu, dan harus bisa dibukti­kan juga,” ujar Wayan Dusak.

Menurut Wayan, tim dari Direk­torat Jenderal Pemasyarakatan Ke­menterian Hukum dan HAM sedang melakukan investigasi terkait dugaan tersebut.

Kasus ini muncul setelah Haris Azhar menyebarkan pesan berisi pengakuan Freddy terkait keterli­batan sejumlah penegak hukum dan petugas dari lembaga negara dalam bisnis narkotika yang dikendalikan Freddy.

Dalam kesaksian itu, ada ket­erangan soal permintaan dari oknumBNN yang meminta agar ka­mera pengawas di tempat Freddy ditahan di Nusakambangan dilepas.

BACA JUGA :  Digadang Gantikan Bima Arya, Ini Sosok Hery Antasari Pj Wali Kota Bogor

Dalam tulisan yang dipublikasi­kan oleh Koordinator Kontras Haris Azhar disebutkan ada oknum BNN yang terlibat dalam bisnis Narkoba, serta institusi itu menerima dana miliaran rupiah dari Freddy Budi­man.

Kabid Humas BNN Kombes Slamet Pribadi menerangkan, Sat­gas BNN seharusnya dijadwalkan meminta keterangan dari Koordina­tor Kontras Haris Azhar pada pekan lalu. Namun karena ada kesibukan dari pihak Haris sehingga jadwal pemeriksaan digeser untuk minggu depan. “Saat ini masih menunggu pemeriksaan Haris. Tapi masih ada kesibukan, mungkin minggu depan,” ujarnya.

Barulah kata dia setelah meminta keterangan Haris maka akan melaku­kan pemanggilan pada orang-orang yang disebutkan didalam tulisannya. Termasuk sambungnya mantan Ka­lapas Nusakambangan dan juga ro­haniawan. “Yang lain juga pasti akan diundang juga. Tapi yang jelas sum­bernya dulu diperiksa, baru yang lain,” jelasnya.

============================================================
============================================================
============================================================