343159_bobotoh-persib-bandung-di-final-piala-presiden-2015_663_498BANDUNG, Today – Sebagai seorang pelatih, harus kuat mental. Sebab, risiko mendapat tekanan sangat besar, baik dari manajemen tim maupun suporter. Tak sedikit pelatih Persib yang menyatakan mundur karena tak kuat menahan kritikan dari bobotoh.

Sebut saja Risnandar Sundoro hingga pelatih asing Arcan Iurie yang mundur sebelum kompetisi berakhir.

Menurut pentolan Viking Pers­ib Club (VPC), Yana Umar, pelatih anyar Persib nantinya juga harus tahan menghadapi hujatan dari su­porternya.

Mestinya, kata dia, hujatan tersebut menjadi cambuk agar ter­motivasi menampilkan permainan lebih baik.

“Kalau dihujat hal yang wajar dan harus terima, masa kalau tim kalah kita diam saja. Kalau tiga kali kalah berturut-turut di Bandung gi­mana. Nah kalau kayak gini harus jadi motivasi, berarti ada kekuran­gan bukan mundur,” kata Yana.

Menurut Yana, hujatan dari su­porter ini juga menjadi salah satu ujian bagi seorang pelatih. Menu­rutnya, pelatih jempolan tentu akan tahan terhadap tekanan dari manapun, termasuk suporter.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menuju Vietnam, Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ia menegaskan, apabila hu­jatan dari suporter bukannya karena tidak suka kepada pelatih secara personal. Melainkan wujud kepedulian dan kecintaannya ke­pada Persib, apabila ternyata tim kebanggaannya justru terus terpu­ruk.

“Dalam artian mentalnya harus kuat, bukan kita mau terus meng­hujat. Tapi karena kritis terhadap tim, bukan hanya ke tim saja, tapi ke pemain dan pelatihnya, sebagai bobotoh kita peduli terhadap Pers­ib,” tandasnya.

Dia berharap, apabila Dejan jadi membesut Persib, semoga mampu mengangkat para personel muda Maung Bandung.

Dimana Persib sendiri sekarang ini banyak sekali dihuni pemain muda. “Dejan sosok bagus meracik pemain muda waktu di PBR. Mu­dah-mudahan di Persib bisa seperti PBR. Soalnya di Persib tekanannya beda,” terangnya.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

Dirigen Viking ini tidak me­nampik apabila untuk mengejar torehan positif, Dejan memer­lukan waktu agar bisa melebihi catatan prestasi pelatih sebel­umnya. Dia memprediksi, se­dikitnya dalam jangka dua tahun pelatih berusia 46 tahun tersebut baru bisa menampakan perkem­bangan.

“Dua tahun bisa, kalau ingin bagus minimal tiga tahun pertah­ankan pelatih. Semoga di Persib bisa membawa juara, kalau bisa melebihi seperti Djadjang Nurdja­man,” harapnya.

Sebagai kunci pentingnya, Yana mengingatkan kepada Dejan agar tetap memelihara kekeluargaan di skuat Maung Bandung. Bahkan lanjut dia, sebisa mungkin pelatih anyar nanti harus meningkatkan kekompakan di tim Persib.

“Yang penting bagaimana De­jan membawa tim, kebersamaan, kekompakan, kekeluargaannya. Membangun tim yang lebih bagus, intinya kebersamaan, percuma pe­main bagus kalau egois,” pungkas­nya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================