Foto : Net
Foto : Net

BOGOR, TODAY — Kement­erian Pendidikan Dasar dan Menengah merilis, daerah dengan angka buta huruf ter­tinggi di Indonesia. Kabupat­en Bogor masuk dalam zona merah buta aksara tertinggi. Apa problem dasarnya?

Berdasarkan rilis Kemen­dikdas dan Menengah, Ka­bupaten Jember menjadi salah satu daerah dengan angka buta aksara ter­tinggi yakni mencapai 167.118 orang.

Direktur Pendidikan Ke­aksaraan dan Kesetaraan Ke­mdikbud, Erman Syamsudin memaparkan, delapan dari 25 kabupaten dengan angka buta aksara tertinggi berada di Jawa Timur. “Presentase Papua memang tinggi, namun Jawa Timur menjadi tertinggi karena jumlah penduduknya yang paling tinggi,” ujar Erman dalam peluncuran Cipika Bookmate di UOB Plaza Jakarta, Kamis (12/11/2015).

Erman menyebut, kebanyakan orang yang buta huruf berasal dari kalangan kurang mampu. “Makanya yang harus kita berikan adalah se­mangat. Motivasi bersekolah rendah menjadi pekerjaan rumah pemda un­tuk bisa menekan angka buta aksara ini,” imbuh Erman.

Kabupaten di Jawa Timur den­gan tingkat buta aksara tinggi adalah Jember, Bojonegoro, Sampang, Si­tubondo, Banyuwangi, Sumenep, Tuban, Pasuruan dan Malang. Kabu­paten lain yang masuk daftar daerah dengan buta aksara tinggi adalah Indramayu, Bogor, Bekasi dan Kar­awang (Jawa Barat); Lebak (Banten); Brebes, Probolinggo dan Cirebon (Jawa Tengah); Bangkalan dan Pa­mekasan (Pulau Madura), Lombok Tengah, Lombok Barat (NTB); Toraja Utara (Sulawesi Selatan); serta Puncak Jaya, Deiyai dan Mamberamo Tengah (Papua).

BACA JUGA :  KURANG ELOK PRAMUKA BERUBAH DARI EKSKUL WAJIB JADI PILIHAN

Bupati Bogor Hj Nurhayanti yang juga menyabet Anugerah Aksara Madya dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Anies Baswedan atas kinerja dan kepedulian dalam percepatan penuntasan tuna aksara Kabupatan Bogor, menyebut, kendala utama adalah kesadaran ma­syarakat untuk bisa membaca masih rendah. “Saat ini, 96,98 persen warga Kabupaten Bogor sudah melek huruf. Nah sisanya kita akan kejar terus dan tahun 2018 harus tuntas semua,” ujar Nurhayanti, pekan kemarin.

Beberapa strategi pun dibuat oleh Yanti untuk mengejar sisa warga buta huruf yang mencapai 66.000 jiwa. Salah satunya lewat peningkatan ke­giatan wajib belajar. “Tahun 2016, kita targetkan 20.000 jiwa untuk ikut wajib belajar. Kemudian 2017 juga 20.000 dan tahun 2016 tinggal 16.000 kita tuntaskan,” lanjutnya.

Selain itu, kata Yanti, kompetensi tenaga pengajar dan menyediakan anggaran khusus untuk para penye­lenggara keaksaraan fungsional. Peran desa/kelurahan dan kecamatan juga terus ditingkatkan. “Para alumni ke­aksaraan fungsional untuk mengikuti program pendidikan kesetaraan pakt A setara Sekolah Dasar (SD),” kata mantan Sekda Kabupaten Bogor itu.

BACA JUGA :  Diare Disebabkan Karena Konsumsi Makanan Bersantan, Benarkah? Simak Ini

Bupati menambahkan, Angka Me­lek Huruf (AMH) tahun 2015 adalah 25.000 jwa dari total masyarakat buta huruf 86.000 jiwa. Sementara Men­dikbud, Anies Baswedan mengung­kapkan, buta aksara di Bumi Tegar Beriman terus turun sejak tahun 2005 lalu. “Ini harus diapresiasi karena telah meningkatkan keaksaraan ma­syarakat yang menjadi kunci pem­bangunan sosial ekonomi Indonesia,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Dace Supriyadi mengungkapkan, pendidikan non-formal bisa merangsang peserta didik untuk menunjukkan prestasi yang di­milikinya. “Ini juga dapat mengasah potensi diri baik dalam bidang aka­demik dan kecakapan hidup sehingga peserta didik memiliki rasa percaya diri. Serta menjadikan mereka siap menghadapi tantangan zaman yang selalu berubah,” terang Dace.

Lewat pendidikan non-formal, kata Dace, juga memberikan kesem­patan lebih besar agar angka melek huruf di Bumi Tegar Beriman selesai lebih cepat dari target. “Ini juga untuk melatih kesempatan bersaing yang se­hat, sportif dan kekeluargaan. Untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) sehat,cerdas, ceria dan lain­nya,” tandasnya.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================