BOGOR, TODAYÂ – Dinas KeÂsehatan Provinsi Jawa Barat mencatat 22.071 orang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2015 dan menÂgakibatkan 182 diantaranya meninggal dunia. Kota Bogor sendiri menempati posisi ketiga tertinggi, yakni 1.430 orang dan 27 orang meninggal akibat peÂnyakit yang dibawa nyamuk AeÂdes aegypti.
Untuk memastikan berapa banyak warga masyarakat Kota Bogor yang terkena penyakit DeÂmam Berdarah Dengue (DBD), Wakil Walikota Bogor Usmar HariÂman melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Kamis (4/2/2016).
Didampingi Direktur RSUD Bogor dr Dewi Basmalah, Usmar berkeliling dari satu ruangan perawatan ke ruang perawatan lainnya mengunjungi pasien DBD yang sedang dirawat. BahÂkan Usmar pun menyapa satu persatu pasien dan menanyakan asal domisilinya.
Usmar mengungkapkan bahwa jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD cukup tinggi bahkan pernah mencapai angka diatas 100. Tetapi setelah diverifiÂkasi, diindentifikasi domisili jumÂlah nya bergeser sekitar 20-30%.
“Dan sekarang jumlah itu berubah lagi menjadi fifty-fifty. Kota setengahnya dan KabuÂpaten serta wilayah lain setenÂgahnya,†ungkap Usmar. “Tetapi kami tetap mengantisipasi dan mencanangkan bahwa tidak boÂleh menolak pasien khususnya untuk pasien DBD,†lanjutnya.
Begitupun untuk mengantiÂsipasi kekurangan tempat tidur (bed) yang disebabkan melonÂjaknya jumlah pasien DBD yang tiba-tiba, Usmar menegaskan bahÂwa Direktur RSUD Dewi Basmalah berkoordinasi dengan Yonif 315 yang langsung mengirimkan banÂtuan tempat tidur cadangan.
Upaya antisipasi lainnya yang dilakukan Pemerintah Kota BoÂgor, terutama untuk menekan potensi penyakit DBD, Usmar menugaskan Direktur RSUD unÂtuk segera membuat report ke Dinas Kesehatan memetakan wilayah yang jumlah pasien DBD nya cukup banyak. “Jika sudah dipetakan kami akan tuÂrun langsung ke lapangan dan apabila dibutuhkan penanganan lebih lanjut yang melibatkan DiÂnas terkait kami akan langsung eksekusi,†tandasnya.
“Kasus DBD sepanjang 2015 itu tertinggi ada di Kota BandÂung,†kata Kepala Dinas KesÂehatan Jawa Barat Alma Lucyati, Kamis (4/2/2016).
Data dari Bidang Bina PLPP Dinas Kesehatan Jawa Barat, jumlah pasien yang terserang DBD selama 2015 di Kota BandÂung mencapai 3.640 orang. TuÂjuh orang di antaranya meningÂgal akibat penyakit ini.
Sepanjang Januari 2016, 172 orang di Kota Bandung terserang DBD. Meski demikian, tidak ada peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan data pada Januari tahun lalu.
Kasus penyakit DBD tertinggi kedua selama 2015 ditempati Kota Depok yakni 1.784 orang. Tiga orang dinyatakan meninggal.
Posisi keempat ditempati Kabupaten Cirebon yakni 1.247 orang, dimana 42 orang di antaÂranya meninggal dunia.
Posisi kelima Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah pasien DBD 1.232 orang. Satu orang di antaranya meninggal.
(Yuska Apitya)