BOGOR, TODAY – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi siap pasang badan atas adanya senÂgketa lahan yang terjadi di KamÂpung Cikuda, Desa Bojong Nangka Kecamatan Gunung Putri, dua hari lalu.
Saat terjun langsung ke lokasi saat konflik terjadi, Ade miris meÂlihat baku hantam antar saudara menggunakan senjata tajam dan satu masyarakat Kabupaten Bogor pun menjadi korban sabetan senÂjata tajam.
“Secara pribadi, Maman DanÂing adalah kakak saya dan Acang Suryana adalah adik saya. Secara lembaga, saya bertanggung jawab atas insiden tersebut, karena meÂnyangkut masyarakat Kabupaten Bogor. Dan kami Pemkab Bogor, bertanggung jawab segala persoaÂlan yang terjadi di wilayah KabupatÂen Bogor,†ujar Ketua DPRD KaÂbupaten Bogor, Ade Ruhandi, SeÂlasa (1/9/2015).
K o n f l i k berkepanjangan itu pun mendoÂrong Pemkab Bogor unÂtuk ikut campur dalam meÂnyelesaikan sengketa lahan antara PT Ferri Sonnoville dan PT MGM, pria yang akrÂab disapa Jaro Ade meminta Komisi I DPRD Kabupaten Bogor untuk mengkaji perÂsoalan tanah itu.
“Tim dari Pemkab BoÂgor saat ini sedang melakukan kajian. Bupati Bogor, Nurhayanti sudah menginstruksikan Asisten Pemerintahan, Burhanudin untuk mengkaji persolan tersebut. Kabar terbaru, pak Burhan suÂdah memanggil camat dan kepala desa setempat untuk menanyakan riwayat tanah tersebut,†urainya.
Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkominda) seperti DanÂdim, Kapolres, Kajari, Bupati, KetÂua Dewan dan Ketua PN Cibinong pun ikut terlibat dalam menyeleÂsaikan sengketa lahan yang beberÂapa kali terjadi dan menimbulkan bentrok fisik.
“Saya minta kepada kedua belah pihak untuk tidak melibatÂkan masyarakat Kabupaten BoÂgor dalam perebutan lahan. Kita hsama-sama menjaga kondusifitas, biarkan proses hukum berjalan sesuai aturan,†pungkas politisi Golkar itu.
( R i s h a d / Kozer)