Untitled-16JAKARTA, TODAY — Badan Koordinasi Pena­naman Modal (BKPM) menyatakan ledakan dan rentetan tembakan yang terjadi di ka­wasan Sarinah, Jakarta Pusat, tidak berpenga­ruh pada iklim investasi.

Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksa­naan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengungkapkan, sejak siang tadi pihaknya belum menerima laporan dari investor terkait perubahan rencana-rencana investasi akibat kejadian tersebut. “Kita jalan terus, malah mau ke Je­pang. Komunikasi dengan investor tetap jalan dari segi perencanaan business plan. Tadi dengan 2 investor Jepang bicarakan pembangkit 2×1.000 megawatt (MW), ada bom hanya jadi bahan obrolan saja,” katanya di kantor Kementerian Koor­dinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Menurutnya, tak adanya sentimen negatif pada perekonomian, khususnya investasi. Juga terlihat dari semua peja­bat pemerintah yang tetap menjalankan agenda rapat-rapat terkait sejumlah agen­da ekonomi. “Bom bisa aman-aman saja. Nggak boleh menyerahlah. Rapat kita tetap jalan, jangan sampai teror malah sebar ketakutan. Semua pejabat rapat sesuai jadwal, buktinya kaya sekarang,” tutur Azhar.

Namun, lanjut Azhar, jika berkaca pada aksi-aksi pengeboman sebelumnya, kalau pun sentimen negatif pada investasi, dampaknya tidak akan berlangsung lama. “Memang harus waspada. Tapi tidak akan lama,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa teror ledakan yang terjadi di Jalan Thamrin, Jakarta, tidak akan mengganggu perekonomian secara nasional. Investasi dari luar diyakininya masih akan mengalir deras.

BACA JUGA :  Pj.Bupati Bogor : Peringatan Nuzulul Quran Jadi Refleksi Pengamalan Nilai Al Qur’an Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Menurutnya, teror ledakan yang ter­jadi pada Kamis (14/1/2016) siang tak akan banyak berdampak kepada per­ekonomian secara jangka panjang. “Pal­ing hanya sektor ritel saja dan itu hanya dua sampai tiga hari saja dampaknya,” jelasnya kepada Liputan6.com, Kamis (14/1/2016).

Sedangkan secara jangka panjang, teror tersebut tidak akan berdampak. Dengan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah saat ini, Hariyadi yakin bahwa investor masih akan tetap berminat menanamkan uangnya di Indonesia.

Indonesia sudah dikenal sebagai negara yang cukup kondusif untuk berin­vestasi. “Lain halnya seperti Irak atau Su­riah yang memang negara yang memiliki konflik berkepanjangan,” jelasnya.

Untuk sektor pariwisata, Hariyadi juga percaya bahwa teror ledakan tersebut tidak akan berdampak. Turis asing ma­sih akan tetap berkunjung ke Indonesia meskipun tidak dalam waktu dekat ini.

Sementara itu, Presiden Direktur Grup Maspion, Alim Markus juga men­gungkapkan hal yang sama. Ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Alim merasa pri­hatin dengan kejadian ledakan bom di Sarinah Thamrin, pagi tadi (14/1/2016). “Saya kira sesama manusia kok tega ya, membunuh orang mana boleh,” katanya, sore kemarin.

BACA JUGA :  Menu Sahur dengan Sambal Goreng Tahu dan Krecek yang Pedas dan Gurih Bikin Nagih

Pengusaha yang terkenal dengan slo­gan “Cintailah Produk-produk Indonesia” itu tidak khawatir ataupun takut dengan tragedi maupun teror bom yang mengan­cam Indonesia. “Di mana-mana sudah banyak teroris ya, jadi dianggap itu sudah biasa,” ucap Ali.

Bank Indonesia (BI) juga memastikan kondisi pasar keuangan di Indonesia tetap stabil meski di jantung ibukota negara DKI Jakarta tengah dilanda teror bom.

Direktur Eksekutif Departemen Kebi­jakan Ekonomi dan Moneter Bank Indo­nesia, Juda Agung mengungkapkan, tidak ada alasan bagi pasar keuangan Indonesia terus melemah hanya karena masalah bom. “Memang kalau di lihat di pasar valas sedikit bergejolak, tapi itu sifatnya hanya temporer saja,” kata Juda.

Demi menjaga stabilitas pasar keuan­gan, terutama megenai rupiah, BI siap dan selalu ada di pasar. “Tidak ada alasan pelemahan itu berlanjut, karena kondisi makro ekonomi, fundamental kita sangat bagus,” paparnya.

Nilai tukar rupiah terhadap do­lar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Ada peristiwa ledakan terjadi di pusat kota Jakarta dinilai juga turut mempengaruhi pergerakan rupiah.

(Yuska Apitya/dtkf)

============================================================
============================================================
============================================================