CILEUNGSI TODAY – Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, A. Sukarta Bin Burhan menerima santunan kemaÂtian. Santunan diberikan karena yang bersangkutan meninggal dunia April 2015 lalu.
Santunan tersebut diterima oleh ahli waris, yakni istri, Aap Binti Hamid yang diserahkan BPJS KeÂtenagakerjaan Cabang Bogor 2 meÂlalui rekening. Staff Desa Dayeuh KeÂcamatan Cileungsi ini telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjan sekiÂtar 7 bulan lalu. Ia didaftar sebagai pekerja oleh Kepala Desa (Kades) Dayeuh Jamhali. Secara simbolis, penyerahan baru dilaksanakan pada Senin kemarin oleh pemberi pekerÂjaan, Kades Dayeuh disaksikan pihak BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bogor 2. “Pada saat klaim kematian yang disampaikan pak kades, kami langÂsung menyerahkan santunan meÂlalui rekening peserta yang diterima oleh ahli waris.,†kata Marketing OfÂficer BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bogor 2 Reno Yulian di kantornya, Jumat (14/8).
Menurut dia, pemberian santuÂnan berupa jaminan hari tua ( JHT) dan Jaminan kematian ( JK) sesuai paket yang didaftarksn oleh pemÂberi pekerjaan. Selain itu, diserahÂkan pula jaminan kematian berkala yang dibayarkan sekaligus, yakni 2 tahun. “Semua hak peserta telah kami serahkan saat kalim dilakukan, tidak ada yang ditunda†lanjutnya.
Kepala Desa Dayeuh Jamhali mengatakan bahwa santunan telah diserahkan kepada ahli waris, saat prosesi kematian.“Dana kematian telah diserahkan kepada ahli waris yang diterima langsung istri alÂmarhum, ibu Aap,†kata Jamhali.
Sebagai pemberi pekerjaan, dirinya bertanggungjawab sepenuhÂnya terhadap proses pemakaman SuÂkarta. Dengan diterimanya santunan dari BPJS, dirinya merasa terbantu. “Selaku pemberi pekerjaan, saya berÂtanggungjawab penuh dalam proses penguburannya termasuk acara tahlil malam hari. Dengan keikut serÂtaan almarhum sebagai peserta bpjs ketenagakerjaan, kami sangat memÂbantu. Secara simbolis, penyerahan bantuannya baru terlaksana hari senin kemarin†lanjutnya.
Sementara ahli waris almarhum, Aap Binti Hamid sangat berterima kaÂsih dengan santunan yang ia terima. Ia mengakui bahwa bantuan itu sanÂgat berarti terutama pada saat proses pemakaman. “Saya sangat berterima kasih atas santunan itu karena memÂbantu kebutuhan dalam proses peÂmakaman sampai acara tahlil,†pungÂkasnya.
(Yuska Apitya)