KEBANYAKAN para wanita seringkali melirik tas-tas brand ternama dunia dengan harga selangit. Jarang dari mereka yang melirik tas buatan lokal, padahal saat ini banyak desainer tas lokal yang mampu memproduksi barang dengan kualitas baik, elegan dan tak kalah saing dengan brand dunia.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Salah satunya ialah Peppy Megawati dan Ariani. Hubungan saudara anÂtara keponakan dan tante ini komÂpak meluncurkan produk ungÂgulan yang diberi label Pepari Leather. Sebelum menggunakan label tersebut, di tahun 2013, keduanya melahirkan label De’Culture. Namun, tanpa meninggalkan produk yang lama, di tahun 2015 keduanÂya sepakat untuk meluncurkan label baru bernama Pepari Leather.
Pepari Leather memproduksi tas-tas dan dompet berkualitas dengan karakter simple bernuansa vintage. Produk Pepari Leather menggunakan kulit sapi asli yang berkualitas. Desain tas maupun dompet diakui Peppy dibuat olehnya sendiri.
“Untuk desainnya masih kami yang konsep. Untuk menambah referensi biÂasanya kami lihat dari internet atau maÂjalah fashion, tapi tetap label kami tenÂtunya memiliki ciri khas tersendiri,†ungkapnya ramah. Diakui Peppy, awal mula merintis usaha ini, Ia bersama tanteÂnya hanya memproduksi beberapa tas dan dompet saja. Namun, melihat pasar dan respon yang positif, kini dalam sebuÂlannya Pepari Leather dapat memprodukÂsi hingga 500 buah tas dan dompet.
Awal modal Peppy merintis usaha PepaÂri Leather terbilang cukup besar. Keduanya harus rela menjual beberapa aset pribadi demi mengembangkan bisnisnya tersebut. “Memproduksi tas dan dompet kulit awalÂnya memang membutuhkan biaya yang beÂsar. Jika dikisarkan, kemungkinan sampai mencapai Rp 70 jutaan,†terangnya.