SANTIAGO, Today – Brasil berhasil melakoni laga tanpa penyerang andalannya, Neymar dengan baik, lebih baik dibandingkan tahun lalu. Dua pertemuan terakhir dengan Kolombia selalu menyelipkan kisah buruk untuk Brasil. Kali ini Neymar akhirnya harus menepi dari skuat.
Di Piala Dunia 2014 lalu, Brasil punya ambisi dan tekad tersendiri untuk bisa berjaya di depan publiknya sendiri. Sebagai bintang masa depan, Neymar pun digadang-gadang akan jadi lokomotif tim Samba untuk mencapai tekadnya tersebut. Dengan pemain asal Barcelona tersebut, Brasil saat itu bisa terus melaju. Bencana kemudian hadir ketika perempatfinal. Brasil memang menang 2-1 dan lolos ke semifinal, tapi Neymar mengalami cedera ketika berduel dengan Juan Caberhadapan dengan Kolombia di milo Zuniga.Â
Akibat cedera tersebut NeyÂmar tak bisa lagi tampil di sisa turnamen. Tanpa keberadaan pemain yang mengemas empat gol dan satu assist, plus masuk tim terbaik turnamen, itu Brasil kemudian luluh lantak dihantam Jerman 1-7 di babak empat besar.
Beralih ke tahun 2015 pada gelaran Copa America di Chile, Neymar kembali jadi andalan BraÂsil untuk meraih prestasi. Apalagi pemain 23 tahun tersebut baru saja menjalani musim gemilang dengan membantu Barca meraih treble.
Di partai pertama, Neymar tampil sip dengan mencetak gol dan membuat satu assist dalam kemenangan 2-1 Brasil atas Peru. Bencana lalu hadir di partai kedÂua ketika berhadapan dengan Kolombia. Bukan dalam bentuk cedera melainkan sanksi untuk Neymar.
Dalam laga yang berakhir dengan kekalahan 0-1 Brasil dari Kolombia tersebut, Neymar keÂdapatan menendang bola sehingÂga mengenai punggung pemain lawan, berusaha menanduk JeiÂson Murillo, dan menghina wasit Enrique Osses. Akibatnya ia tak boleh main di empat laga.
Dengan hukuman tersebut keikutsertaan Neymar di Copa America praktis habis. Bagusnya, Brasil tidak menuai hasil sepÂerti satu tahun lalu ketika harus bertanding lagi tanpa Neymar. Dalam pertandingan pertama usai Neymar dihukum di turnaÂmen kali ini, Selecao berhasil meraih kemenangan 2-1 dari VenÂezuela guna memastikan lolos ke babak perempatfinal sebagai juara Grup C.
Untuk mengisi absennya NeyÂmar, pelatih Dunga menurunkan Robinho sejak menit awal. Ia dituÂgaskan menjadi salah satu pemain di lini serang Brasil bersama denÂgan Willian, Philippe Coutinho, dan Roberto Firmino.
Masuknya Robinho ke dalam skuat turnamen ini sendiri seÂbenarnya terbilang mengejutkan. Tetapi Dunga membuktikan ia tidak salah, setidaknya di laga kali ini. Di 45 menit pertama penyerang 31 tahun itu tampil menawan dan ikut berperan dalam gol pembuka Brasil, setelah tendangan penjurunya mengarah akurat untuk kemudian berhasil diteruskan Thiago Silva.
Maka untuk sementara Brasil telah membuktikan bahwa tanpa Neymar pun mereka tetap mamÂpu meraih kemenangan. Namun, hasil ini belum bisa menjawab keraguan sejumlah kalangan karena toh Venezuela (di Copa America 2015) bukanlah Jerman (di Piala Dunia 2014).
Kubu yang belum percaya sepenuhnya dengan kekuatan Brasil minus Neymar ini pun maÂsih menunggu laga berikutnya untuk menjatuhkan penilaian lebih lanjut; saat Brasil menjalani laga perempatfinal lawan ParaÂguay yang di fase grup tidak terÂkalahkan dan mampu menahan imbang Argentina dan Uruguay.
(Adil | net)