KELUARNYA Inggris dari keanggotaan Uni Eropa atau Brexit diyakini tidak akan berdampak secara langsung bagi Indonesia. Indonesia akan tetap menjaga hubungan baik dengan Inggris dan Uni Eropa tanpa dipengaruhi sentimen kemenangan Brexit. Namun, apakah benar demikian?

Dari segi politik ekspor impor, Indonesia sama saja sebenarnya. Mengekspor ke Inggris dan mengekspor ke Uni Eropa sama saja. Efeknya leb­ih banyak terjadi di internal Uni Eropa. Sentimen negatif untuk meningkatkan proteksi juga dapat terjadi antara Inggris dan Amerika Serikat yang selama ini memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Uni Eropa. Apalagi kondisi ekonomi di Amerika juga sedang bermasalah.

BACA JUGA :  JELANG LAGA MALAM INI, TIMNAS VS AUSTRALIA

Meskipun tidak berdampak besar bagi Indo­nesia, Brexit akan menyebabkan sentimen negatif bagi investor asing yang menanamkan modalnya di Inggris, termasuk investor asal Indonesia.

Indonesia juga meyakini hasil referendum ti­dak akan mempengaruhi hubungan bilateral In­donesia dengan Inggris dan menjadi kepentingan bersama kedua negara untuk terus memupuk ker­ja sama di berbagai bidang strategis. Sementara, terkait kerja sama di bidang ekonomi, Indonesia masih harus menilai tindak lanjut dari Withdraw Agreement Inggris-Uni Eropa. Indonesia memiliki perjanjian kerja sama dalam kemitraan kompre­hensif CEPA dan FLEGT License.

Lagipula, hasil referendum di Inggris tidak serta merta langsung berlaku, karena pasal 50 treaty on European Union harus diaktifkan dan proses negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa ha­rus berlangsung untuk menyepakati Withdrawal Agreement.

BACA JUGA :  KURANG ELOK PRAMUKA BERUBAH DARI EKSKUL WAJIB JADI PILIHAN

Dalam perdagangan internasional, misalnya, ekspor Inggris ke UE mencapai 50 persen. Se­mentara ekspor UE ke Inggris 6,6 persen. Namun Inggris harus membayar iuran keanggotaan 350 juta pound sterling pekannya ke UE. Inggris juga merasa, peranan internasionalnya tereduksi oleh UE dan migrasi ke Inggris terus meningkat.

Dampak sosialnya adalah ketimpangan eko­nomi dan konflik sosial secara horizontal yang meningkat. Pertimbangan ini yang membuat kubu good bye europe dipandang lebih logis oleh para pemilik suara.

============================================================
============================================================
============================================================