20151117_083414Banyak orang jualan bubur ayam. Tetapi, bubur ayam Raos Echo, khas Kaliman­tan, beda rasanya. Selain gurihnya alami tanpa MSG, juga rasa kaldu dan ayamnya terasa sekali. ‘’Ayamnya terasa selezat ayam kampung,’’ ujar Jeffry Petrus, di Pintu Selatan Pasar Bersih Sentul City, Kabupaten Bogor, Selasa (17/11/2015)

Jeffry mengaku baru sebulan lebih membuka usaha bubur bersama istrinya, Novi. Pasangan beda suku ini, Jeffry orang Salatiga Jawa Tengah, Novi orang Singkawang Kalimantan Barat, menghasilkan bubur dengan cita rasa yang berbeda dengan bubur ayam biasa.

Yang menarik, mereka ini juga memulai usaha bubur atas saran teman-teman yang pernah menci­cipi bubur buat Jeffry. ‘’Suami saya memang pintar masak bubur. Pada satu kesempatan acara Komsel (komunikasi sel di lingkungan umat Kristiani, red) suami saya masak bubur. Nah teman-teman di Kom­sel inilah yang menyemangati kami buka usaha bu­bur,’’ ujar Novi yang juga berpropesi sebagai broker properti ini.

Mulanya Novi dan Jeffry membuka warung bubur di garasi rumahnya, Perumahan Griya Alam Sentul GAS. Tetapi karena pelanggannya banyak dari ka­wasan Sentul City, mereka membuka warung bubur di Pasar Bersih Sentul City. Apalagi Novi juga sering mendapat pesanan dari rumah duka di RS Petra­medika Sentul City. ‘’Puji Tuhan, di Pasar Bersih ini pelanggan saya bertambah banyak,’’ ujar Novi.

Kedai bubur Raos Ehco milik Jeffry dan Novi ini memang selalu ramai pengunjung. Padahal di pasar ini ada lima kedai bubur ayam. Mulai buka pukul 6.30 dan pukul 10.00 sudah habis. ‘’Kadang-kadang sampai jam 11,00 siang,’’ kata Novi.

Pada hari Sabtu dan Minggu kedai bubur Raos Echo lebih ramai lagi. Pembelinya datang dari berb­agai kota. Kebanyakan orang dari Jakarta yang meng­habiskan weekend di rumah kedua mereka di ka­wasan pemukinan Bukit Sentul City. ‘’Kalau hari Sabtu dan Minggu bisa habis 100 mangkok,’’ katanya.

Yang menarik, harga bubur yang dimakan di tempat dengan bubur dibawa pulang berbeda. Kalau bubur di makan di tempat har­ga permangkuknya Rp 8.000, sedangkan bubur yang dibawa pulang Rp 9.000. ‘’Kalau dibawa pulang kan porsi buburnya lebih banyak dan ada tambahan biaya kemasan,’’ pungkas Novi memberi alasan mengapa bubur yang diba­wa pulang lebih mahal.

Pengen nyobain lezatnya bu­bur ayam Raos Echo? Datang aja ke Pasar Bersih Sentul City, seka­lian belanja sayur dan ikan yang dijamin segarnya.

(Alfian Mujani)

============================================================
============================================================
============================================================

1 KOMENTAR