JAKARTA, TODAY — Kabar gembira untuk para konsumen daging sapi. Dalam waktu satu dua hari ini Perum Bulog akan menjual sapi siap potong dengan harga di kisaran Rp 37.000-Rp 39.000 perkilo.
Selasa (22/9/2015) kemarin Bulog mulai mendistribusikan sapi-sapi impor siap potong di Jawa Barat dan JabodetaÂbek. Sebanyak 7.100 ekor dari 50.000 ekor yang diberikan pemerintah sudah masuk ke Indonesia. Sapi-sapi ini diimÂpor dari Australia.
Kepala Divisi Perdagangan Perum Bulog Agus Dwi Indarto mengatakan, “Paling murah Rp 37.000/kg, jadi kalau harÂga setiap sapi tinggal kalikan saja beratnya, sapi hidup loh. Silakan kalau ada yang mau beli bisa mengajukan PO (purÂchase order) secara langsung ke kita. Bisa ke kantor Divre (divisi regional), kantor pusat, atau kandangnya langsung di PT Berdikari,†terang Agus keÂpada detikFinance di Gudang Bulog Kelapa Gading, Selasa (22/9/2015)
Harga daging sapi boÂbot hidup Bulog lebih murah ketimbang harga sapi di kanÂdang-kandang milik perusaÂhaan penggemukan sapi (feedÂloter) swasta. Untuk kualitas sapi dengan harga Rp 37.000/kg di Bulog, rata-rata feedloter saat ini menjualnya pada kisaÂran Rp 38.000-38.500/kg.
Agus menuturkan, dari toÂtal 7.100 ekor sapi yang telah dikapalkan dari Australia, seÂbanyak 200 ekor sapi telah dilepas ke pasar lewat operasi pasar murah, maupun dijual secara langsung.
Dalam penjualan secara langsung, Bulog mensyaratkan pembeli sapi harus memotong sapi-sapi tersebut di rumah poÂtong hewan (RPH) yang sudah ditentukan. “Pokoknya sapi harus dipotong di 34 RPH yang kita tetapkan sudah memiliki standar sertifikasi dari AusÂtralia. Jadi tidak bisa dipotong sembarangan,†katanya.
Bulog menawarkan kepaÂda masyarakat umum untuk membeli daging sapi siap poÂtong tersebut. Syarat lainnya yang harus dipenuhi, pemesan sapi impor Bulog harus memoÂtong di rumah potong hewan (RPH) yang sudah ditetapkan Bulog. “Sapi harus dipotong di 34 RPH yang sudah memiliki standar sertifikasi dari AusÂtralia. Jadi tidak bisa dipotong sembarangan,†ujar Agus.
Agus melanjutkan, untuk pembelian pihaknya saat beÂlum membatasi batasan maksiÂmal jumlah sapi yang dibeli. Menurutnya, ada pelacakan rutin yang dilakukan Bulog sehingga sapi-sapi siap potong tersebut tidak diborong oleh satu perusahaan atau untuk diÂjual kembali. “Belum ada batas maksimal. Kita kan bisa trace, hari ini beli 20, besoknya beli 100, besoknya lagi beli 100. Itu akan kita curigai,†tuturnya.
Perum Bulog secara bertaÂhap mendatangkan sebagian dari 50.000 sapi impor siap potong asal Australia. Selama September, Bulog sudah menÂdatangkan 7.100 ekor sapi.
Agus mengatakan, sapi-sapi yang telah dikapalkan dari Australia saat ini ditempatkan di kandang-kandang milik PT Berdikari (Persero). Sapi-sapi tersebut sebagian besar belum dilepas ke pasar. Rencananya sapi mulai dijual secara bertaÂhap beberapa hari mendatang.
“Sapi-sapi Bulog sekarang ada 4 tempat kandang milik Berdikari dan mitranya. KareÂna kita tidak punya kandang sendiri. Lokasinya ada di SeÂrang, Purwakarta, Bandung, dan Tangerang,†ujar Agus.
Stok yang ada tersebut, akan dilepas ke sejumlah rumah potong hewan (RPH) yang ada di wilayah JabodetaÂbek dan Jabar. “Hanya untuk JaÂbodetabek ditambah beberapa wilayah di Jawa Barat seperti CiÂrebon, Majalengka, Kuningan, dan Bandung,†ungkapnya.
Agus melanjutkan, selain untuk kebutuhan operasi pasÂar rutin Bulog, stok sapi impor siap potong ini juga bisa dibeli perusahaan yang memang membutuhkan daging sapi. Menurutnya, sapi-sapi Bulog yang ada di kandang PT BerdiÂkari bisa dibeli oleh umum.
(Alfian M)