38JAKARTA, Today — Tingkat suku bunga deposito di Indo­nesia masih tergolong tinggi. Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, ada 2 fak­tor yang membuat tingkat suku bunga deposito di Indo­nesia lebih tinggi dibanding­kan Malaysia, Thailand, dan Filipina

Pertama, di Indonesia ada 200 ribu rekening yang menguasai sekitar 27% dana deposito. Mereka yang me­nyimpan uang dalam bentuk deposito atau deposan ini meminta bank untuk mem­berikan bunga yang tinggi.

“Cuma memang kembali lagi, bank pun nasabah de­positonya memaksa minta bunga yang tinggi. Nah, karena di Indonesia 200 ribu rekening menguasai dana deposito 27%. Seban­yak 200 ribu rekening itu bisa saling ngadu bunga de­posit antar bank. Maka bank tidak leluasa menawarkan bunga deposito yang terlalu rendah,” ujar Mirza di Ge­dung Bank Indonesia, Jumat (19/2/2016).

BACA JUGA :  Kecelakaan Beruntun, 3 Mobil Tabrakan di Tol Cipularang

Kedua, Inflasi yang ter­golong tinggi. Mirza men­gatakan, laju inflasi yang tinggi akan mendorong de­posan meminta bunga de­posito di atas inflasi.

“Inflasi harus rendah su­paya bunga dana rendah. Ke­napa di Malaysia, Thailand, dan Filipina bunga deposit rendah, karena inflasi ren­dah. Tapi di sana inflasi ren­dah itu permanen. Itu pent­ing sekali,” kata Mirza.

BACA JUGA :  Menu Lauk Tanggal Tua dengan Tumis Oncom Kemangi yang Pedas dan Sedap Dijamin Bikin Nagih

Oleh sebab itu, BI men­argetkan laju inflasi bisa mencapai 4%. Bahkan, target inflasi di 2018 nanti hanya sebesar 3,5%. “Maka BI tetap­kan target inflasi harus bisa inflasi 4%. Kalau 5% di atas negara tetangga. Kalau 3% itu sudah mirip-mirip. Kita nanti 2018 harus bisa 3,5%

(dtc)

============================================================
============================================================
============================================================