Presiden-Jokowi-iPenetapan bunga KUR yang kini jauh lebih rendah diharap bisa menjadi solusi agar masyarakat tidak lagi meminjam kepada rentenir yang mematok bunga tinggi. Masyarakat dipersilakan untuk meminjam KUR lewat bank yang sudah disediakan.

Oleh : Winda Herviana
[email protected]

Pemerintah terus memberikan kemudahan kepada masyara­kat untuk bisa mendapatkan pinjaman bank dengan bunga ringan. Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemerintah telah menetapkan besaran bunga KUR 9 persen dari sebe­lumnya mencapai 22 persen.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta, dengan penetapan bunga KUR yang jauh lebih rendah, diharap­kan masyarakat tidak lagi meminjam kepada rentenir yang mematok bunga tinggi, namun dipersilakan untuk me­minjam KUR lewat bank yang sudah disediakan.

“Kalau suatu saat ada keinginan usaha, bisa melalui pinjaman ke Bank Mandiri, BRI, BNI. Sekarang KUR bun­ganya sudah bukan 22 persen lagi, tapi 9 persen per tahun. Kalau rentenir itu 9 persen per bulan. Sekarang silakan an­tre, jangan pinjam ke rentenir lagi. Kecil sekali itu. Gunakan. Satu bulan berarti ti­dak sampai 1 persen,” ujar Jokowi dalam Kunjungan Kerja di Sub Terminal Agri­bisnis Bawang Merah, Desa Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/4/2016).

BACA JUGA :  Cemilan Buka Puasa dengan Nugget Pisang Keju yang Lezat Dijamin Keluarga Suka

Jokowi menambahkan, kendala yang kerap dialami oleh pengusaha Us­aha Kecil Menengah (UKM) adalah soal permodalan. “Kedua, masalah modal. Modal saya sudah cerita, sudah ada 7 persen dari Gubernur Jateng lewat BPD, bank BUMN 9 persen untuk KUR. Gu­nakan ini. Jangan lari ke rentenir lagi,” pintanya.

Jokowi menegaskan, pemerintah sudah memberikan kemudahan lewat perbankan untuk bisa memberikan KUR dengan bunga rendah. Jika dirasa perbankan menyulitkan masyarakat untuk mengajukan pinjaman, segera laporkan.

BACA JUGA :  Masjid Agung Al Isra Kota Bogor jadi Pusat Ekonomi, Sosial dan Peradaban

“Kalau sulit pinjam di bank, sampai­kan sulitnya apa. Kalau yang memper­sulit tahu sendiri. Kita nggak ada waktu lagi urus-urus yang sulit. Ganti, copot. Taruh yang mau bekerja untuk rakyat,” tegas dia.

Jokowi juga menyebutkan, perma­salahan lain yang juga menghambat para pengusaha UKM adalah masalahn­ya jelas yaitu tanah, sertifikat.

“Kenapa petani, nelayan, UKM, ti­dak bisa akses ke bank, banyak yang lari ke rentenir. Karena tidak punya agunan, agunan itu biasanya sertifikat. Urusan sertifikat tidak harus rakyat sendiri yang urus. Perbankan harus ikut campur. Rakyat nggak punya, bayar dulu perbankan. Nanti pinjamnya kan juga ke bank. Tadi sudah diurus oleh BRI, BNI. Semuanya seperti itu,” terang Jokowi. (dtc)

============================================================
============================================================
============================================================