“sayangnya bunuh diri yang menjadi pilihan karena seolah tidak ada bantuan lain yang bisa diharapkan. WHO sebagai lembaga kesehatan dunia memperkirakan ada 1 juta orang yang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya. Setiap kasus bunuh diri sebenarnya memberikan tanda-tanda peringatan yang dapat dikenali sehingga bisa dilakukan pencegahanâ€
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Setiap orang memiliki masalah kehiduÂpannya masing-masing dan kemamÂpuan menghadapinya pun berbeda-beda. Melakukan deteksi dini dan manajemen stres yang baik akan mengurangi risiko terjadinya bunuh diri di kemudian hari. Pengetahuan tentang manajeÂmen stres dan masalah kejiwaan juga penting dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat seperti mahasiswa, pekerja, guru, orang tua, anak dan sebagainya.
Kasus bunuh diri yang sering terjadi di kaÂlangan remaja sering ditemuakan, bahkan di Bogor sekalipun. Beberapa kasus bunuh diri yang bermacam motif yang umumnya dilatarÂbelakangi karena percintaan, masalah keluÂarga atau bisa juga karena ekonomi. Namun, ternyata bunuh diri ini dapat di cegah oleh orang-orang terdekat si pelaku.
Kepala SMF Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, Dr Lahargo Kembaren ,SpKJ mengungkapkan seorang yang melakuÂkan bunuh diri atau mencoba bunuh diri seÂbenarnya tidak sungguh-sungguh ingin menÂgakhiri hidupnya, mereka sebenarnya hanya ingin penderitaan juga konflik yang dialaminÂya cepat berakhir.
“Hanya sayangnya bunuh diri yang menÂjadi pilihan karena seolah tidak ada bantuan lain yang bisa diharapkan. WHO sebagai lemÂbaga kesehatan dunia memperkirakan ada 1 juta orang yang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya. Setiap kasus bunuh diri sebenarnya memberikan tanda-tanda perinÂgatan yang dapat dikenali sehingga bisa dilakuÂkan pencegahan,†urainya.
Tanda-tanda, sambung Lahargo, orang yang ingin mengakhiri hidupnya biasanya kerÂap berbicara kematian atau bunuh diri, selalu memikirkan hal-hal tentang kekerasan dan kematian seperti menonton film kematian, menuliskan puisi tentang kematian, menarik diri dari lingkungan sosial dan menurunnya nilai-nilai akademik.
“Mereka selalu mencari benda-benda yang dapat digunakan untuk melakukan bunuh diri seperti senjata api, senjata tajam, tali, dan lainÂnya. Karena berfikir tidak ada jalan keluar seÂhingga tidak ada harapan tentang masa depan, merasa pribadinya adalah orang yang tidak berguna dan beban bagi oranglain. Selain itu juga, munculnya perilaku yang tidak baik sepÂerti menggunakan alkohol, narkoba, mengeÂmudi dengan sembrono, seksualitas yang tidak sehat,†paparnya.
Apabila ditemukan tanda-tanda peringatan bunuh diri seperti di atas maka segera lakukan tindakan pencegahan seperti