BOGOR, TODAY – Ide dan kreasi dalam bidang arsitekÂtur rumah semakin hari seÂmakin menarik untuk diikuti. Salah satunya yang cukup banyak diterapkan dalam model rumah masa kini adalah pengaplikasikan atap dak beton datar. Jelas, artinya tidak diperlukan genteng sebÂagai penutup atap.
Dak beton pada umumÂnya hanya diterapkan pada gedung-gedung perkantoran saja. Namun lambat laun deÂsain atap ini mulai memiliki banyak penggemar, bahkan proses pembuatannya seÂmakin dipermudah dengan kemajuan teknologi beton. Tren desain ini pun ikut merÂambah ke Indonesia.
Akan tetapi sebagian orang menganggap atap dak beton kurang layak diterapÂkan, mengingat Indonesia merupakan negata beriklim tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Tak pelak keboÂcoran menjadi masalah terbeÂsar yang sering dihadapi.
Kebocoran biasanya disebabÂkan oleh sejumlah faktor seperti adanya keretakan, kurang semÂpurnanya adukan cor sehingga menyisakan bagian tertentu yang tidak padat, serta kurangÂnya ketebalan cor yang berakiÂbat dak tidak kedap air.
Selain itu, terkadang pembuatan dak beton tidak memperhatikan kemiringan. Meski terlihat datar, dak beÂton yang baik memiliki keÂmiringan maksimal 10 deraÂjat. Fungsinya agar air hujan mengalir ke satu sisi, di mana di sana terdapat saluran pemÂbuangan.