a9d4ccba90384792ac9dcd514779ec53-a971331cae3441b7bcc6821bd47611a7-3CHICAGO, Today – Cleveland Cavaliers secara mengejutkan memecat pelatihnya, David Blatt. Padahal, Baltt mampu mengantarkan tim itu memuncaki klasemen Wilayah Timur. Semen­tara ini The Cav menunjuk asisten pelatih, Ty­ronn Lue, sebagai pengganti Blatt.

Kabar itu diungkapkan General Manager Cavaliers, David Griffin. Ia memiliki pandangan yang berbeda dalam mengambil keputusan ken­dati timnya sedang dalam performa puncak.

“Saya mempertimbangkan lebih dari seka­dar menang dan kalah. Saya fokus ke gambar dan saya sungguh mencoba memutuskan apak­ah kami berada di jalur juara atau membangun kultur juara,” kata Griffin, dilansir dari USA To­day, Minggu(24/1/2016).

Manajemen sendiri mengaku berat lantaran pihaknya tak menginformasikan ke pemain bin­tang mereka LeBron James. Kendati demikian Griffin tetap mengharapkan LeBron untuk fokus ke dalam bagian tim. “LeBron bermain untuk tim ini. Ia tidak mengendalikan tim ini, ia hanya dalam tim ini,” tuntas pria berusia 42 tahun tersebut

Blatt meninggalkan posisi kepelatihan NBA pertamanya dengan catatan 83 kali meraih ke­menangan dan 40 kali menelan kekalahan.

BACA JUGA :  Nathan Tjoe-A-On Dipastikan Perkuat Indonesia di Piala Asia U-23

Sementara debut perdana Tyronn Lue se­bagai pelatih Cleveland Cavaliers kurang be­gitu mengesankan. Pada pertandingan lanjutan musim reguler NBA 2015/2016 melawan Chi­cago Bulls di The Q Arena, Minggu (24/1/2016) siang WIB, tim tamu kalah dengan skor 83-96.

Masalah rotasi pemain menjadi penyebab kegagalan Lue mengamankan kemenangan dalam laga debutnya. Sebab tiga pemain anda­lan Cavs, yakni LeBron James, Kevin Love dan Kyrie Irving mendesak kepada pelatih kepala untuk melakukan pergantian di kuarter per­tama.

“Saya tidak berpikir kami dalam kondisi yang cukup baik. Saya pikir masalah rotasi pe­main di awal kuarter menjadi penyebabnya, se­bab saat itu saya ingin menampilkan permain­an menyerang. Namun kami pada akhirnya menunda hal itu. Saya pikir pemain mulai jenuh, LeBron, Love, dan Irving ingin keluar di kuarter awal,” keluh Lue, seperti dikutip ESPN.

Tidak hanya memiliki masalah ter­hadap permintaan pergantian pemain di kuarter awal. Pola rotasi yang diren­canakan Lue di pertandingan ini secara otomatis berantakan, sebab permainan ofensif mereka saat mempercepat per­mainan tidak berjalan dengan baik.

BACA JUGA :  Marc Marquez Tertajuh di Circuit of The Americas

“Awalnya saya berpikir akan me­manfaatkan Kyrie dan LeBron untuk menjaga kemenangan. Namun saya belum terbiasa mengetahui pemain meminta pergantian seenaknya. Ini adalah sesuatu yang baru, jadi saya ha­rus melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk mendapatkan beberapa penampi­lan yang lebih baik,” ungkap Lue.

Kendati Lue merasa ini meru­pakan strategi yang aneh, na­mun LeBron sukses mem­bukukan angka terbanyak di pertandingan ini den­gan 26 poin, 13 rebound, dan sembilan assist. Sementara kolaborasi Love dan Irving hanya menghasilkan 25 poin.

Lain halnya dengan Bulls, tim yang identik dengan kepala banteng itu sukses mencatum­kan empat pemainnya dalam daftar pencetak poin terbanyak. Pau Gasol membukukan 25 disusul Jimmy Butler 20 dan kolaborasi Derrick Rose serta Taj Gibson dengan 27 poin.

(Rishad/net)

============================================================
============================================================
============================================================