Untitled-1BOGOR, Today – Kota Bogor sejak 100 tahun lalu telah merayakan Cap Go Meh (CGM) den­gan berbagai pertunjukkan seni dan prosesi ke­budayaan yang menjadi ajang pemersatu warg­anya yang majemuk. CGM Street Festival bagi masyarakat Bogor bukanlah festival agama na­mun festival kebudayaan yang dapat dinikmati semua orang

CGM Street Festival 2016 yang digelar sejak dua tahun lalu khusus untuk menyambut Ta­hun Baru Imlek dan tahun ini berbeda karena acara tersebut dikhususkan untuk memeriah­kan acara CGM. Pada perayaan tahun 2007, jumlah peserta barongsai dan liong sempat ter­catat sebagai peserta terbanyak dalam rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri).

Vihara Dhanagun sendiri merupakan wi­hara yang terletak di Jalan Suryakencana no­mor 1, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Wihara tersebut menempati bangunan yang merupakan cagar budaya Kota Bogor dan aset Dinas Purbakala Kota Bogor.

BACA JUGA :  Kecelakaan Motor Tercemplung ke Sungai Cilacap, Diduga Hilang Keseimbangan

Menurut sejarah, bangunan ini per­tama kali didirikan masyarakat Tiong­hoa di Kota Bogor abad ke-18 atau lebih dari 200 tahun yang lalu. Bangunannya menempati lahan seluas 5.000 meter persegi. Ada anggapan bahwa ke­beradaan Vihara Dhanagun memberikan rezeki kepada masyarakat setempat. Ini bisa dilihat dari lokasi di sekitar bangunan yang terus-menerus menyedot berbagai jenis usaha untuk tumbuh dan berkembang, mulai dari pasar tradisional, pasar modern, pasar malam hingga pertokoan.

Ketua Panitia CGM 2016, Arifin Himawan ber­cerita atas suksesnya perayaan CGM 2015 tahun lalu, Presiden Joko Widodo yang hadir dalam event tersebut mengatakan, perayaan CGM di Bo­gor harus ditiru oleh daerah lain.

BACA JUGA :  Resep Membuat Sayur Gurih Nangka Muda, Dijamin Keluarga Nambah Terus

Inilah yang menjadi semangat kita, sebagai generasi penerus untuk melestarikan seni dan budaya yang juga dapat memotivasi dan men­dorong, agar masyatakat dapat berpartisipasi langsung.

“Selain perayaan Hari Jadi Bogor (HJB), perayaan Cap Go Meh juga menjadi salah satu ciri khas kota Bogor,” akunya. Sementara itu, Guntur Santoso menambahkan, semua ingin memajukan kota Bogor dari sisi potensi bu­daya yang dimiliki.

Bogor yang dikenal sebagai kota se­juta angkot dan kota intoleran, diharap­kan dapat terjawab dengan kegiatan ini. “Semua pihak terlibat dalam perayaan CGM ini, termasuk beberapa unsur agama akan hadir. Hal ini menunjukkan toler­ansi di Bogor yang sangat kuat. Dan semoga ini dapat terus ada untuk kedepannya,” pungkasnya.

(Latifa Fitria)

============================================================
============================================================
============================================================