MAHAKARYA baru ditoreÂhkan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Inovasi tersebut berupa robot jelajah lahan perÂtanian yang mengusung teknologi Terresterial Robotic Vehicle (TRV).
(Yuska Apitya Aji)
TIM pemrakarsa robot yang terdiri atas Rizky Agung PranÂdita, Bayu Wicaksana, MuÂhammad Shopia Ramdhaan, Ari Wakhid Subekti, Zaky Ibrahim itu diberi nama TRX. Mereka adalah sekelompok mahasiswa dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) IPB.
Menurut salah satu angÂgota tim periset, Ari Wakhid Subekti, yang menarik dari robot TRX ini adalah kemamÂpuannya dalam menjelajah di segala jenis kontur jahan unÂtuk membantu pekerjaan para petani. Yang membanggakan, robot TRX ini pun telah menyaÂbet juara dalam Tanoto Student Research Awards (TSRA) tahun 2015 lalu.
“TRV biasanya dirancang untuk militer. Ternyata, konsep tersebut bisa juga diaplikasikan untuk bidang pertanian, yakni sebagai robot jelajah yang berÂjalan stabil di lahan bergelomÂbang,†ucap Ari.
Ari menjelaskan, robot berÂsistem crawler atau trek karya timnya menggunakan bahan kayu jenis merbau. Alasannya, kayu memiliki nilai adhesi yang rendah terhadap tanah sehingÂga lebih ringan, mudah diperÂoleh dan ekonomis.
“Adhesi kayu yang renÂdah menyebabkan tanah tidak lengket pada trek ketika robot menjelajahi lahan, Otomatis TRX bisa melaju lebih ringan dan mudah berjalan di lahan bergelombang,†ujar Ari.
Saat ini, TRX masih berupa prototype. Kendati demikian, ukurannya dirancang tidak terlalu besar supaya bisa tetap menjelajah di lahan yang semÂpit. Sedangkan sistem kendali robot pertanian ini mengguÂnakan android navigation interÂface dengan perantara wifi atau bluetooth.
“Penggunaan wifi bisa berÂjarak 50 meter, namun blueÂtooth hanya dua meter. TRX dapat berjalan di lahan kering dengan kecepatan mencaÂpai 0.788 kilometer per jam,» terang Ari.
TRX, lanjut Ari, sudah diuji coba untuk menyiram tanaman dengan menyematkan sprayÂer di bagian belakang. Robot juga bisa mengontrol tanaman, yakni dengan menambahkan kamera seperti GoPro, Bpro, dan sejenisnya di bagian atas TRX.
Selain itu, pemanfaatan lainnya adalah untuk menanam kedelai. Caranya, pada TRX disÂematkan alat yang bisa menggaÂli lubang sendiri. Kemudian biji ditaruh di dalam wadah yang merupakan bagian dari tubuh TRX, dan akan terbuka untuk menjatuhkan biji pada lubang tersebut.
“Diperlukan telaahan lebih lanjut mengenai pengembanÂgan TRX. Bahkan meski telah dikembangkan sedemikian rupa, masih terdapat sedikit keÂsalahan,†pungkasnya.