BOGOR, Today – Ketua Komite OlahÂraga Nasional Indonesia Jawa Barat (KONI Jabar), Ahmad Saefudin menÂjamin bahwa cabang olahraga (cabor) dansa menjadi salah satu cabor yang akan dipertandingkan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.
“Saya berani memastikan bahwa cabor dansa masuk menjadi salah satu nomor olahraga yang dipertandÂingkan. Nomor ini juga diproyeksikan menjadi salah satu nomor andalan untuk mendulang medali. Saya cuÂkup yakin pedansa dari Kabupaten dan juga Kota Bogor yang saat ini tengah menjalani pelatda, bisa memÂperlihatkan kemampuan terbaik merÂeka,†ungkapnya.
Terkait untuk venue dansa sendÂiri, dirinya pun menjelaskan tidak menjadi kendala. Menurut dia, cabor dansa ini bisa diadakan di beberapa hotel yang ada di Kota Bandung mauÂpun di beberapa wilayah yang juga ditunjuk sebagai tuan rumah. “UnÂtuk venue dansa saya rasa juga tidak menjadi masalah. Kita bisa adakan di hotel-hotel atau pun gedung perteÂmuan yang banyak tersedia di Jawa Barat ini,†ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Olahraga Dansa InÂdonesia (IODI) Kabupaten Bogor berÂharap penuh agar cabang olahraga tersebut bisa dipertandingkan pada ajang PON XIX/2016 mendatang. Hal itu berdasarkan pada keyakinan penÂgurus cabor, yang cukup optimis jika atlet dansa mereka mampu menyumÂbangkan medali untuk kontingen Jawa Barat selaku tuan rumah.
“Kita sangat berharap besar caÂbor ini (dansa, red) bisa dipertandÂingkan di PON tahun depan. Apalagi kami memiliki tiga pasang pedansa di nomor latin yang memang cukup bisa diandalkan. Saat ini, mereka pun tengah mengikuti pemusatan latihan daerah (pelatda) di Bandung, unÂtuk mempersiapkan diri agar lebih matang lagi hingga bisa menyumÂbangkan medali untuk tuan rumah,†ungkap Sekum IODI Kabupaten BoÂgor, Iwan Kurniawan.
Optimisme Iwan didukung denÂgan makin banyaknya provinsi yang memiliki cabor dansa di Tanah Air. “Waktu PON Riau dulu dansa tidak dipertandingkan, semoga PON besok bisa masuk salah satu nomor yang dipertandingkan. Saat ini saja ada 13 provinsi yang memiliki cabor dansa, tahun lalu hanya berjumlah sembilan saja,†pungkasnya.
(Adilla Prasetyo Wibowo)