SEJAK diluncurkan di Amerika Serikat pekan lalu, Pokemon Go langsung merangsek ke posisi papan atas daftar game paling populer. Jutaan orang sudah mengunduh game ini dan data menunjukkan Pokemon Go mengalahkan popÂularitas aplikasi kencan di Amerika. Pokemon Go akan segera diluncurkan di Jepang namun jadwal rilis untuk Eropa, termasuk Inggris, beÂlum dikeluarkan.Para pemain yang memainkan game ini antara lain harus menemukan lokasi berbagai karakter Pokemon, termasuk Pikacu, di alam nyata.
Demam game ini juga menguras perhatian Istana Kepresidenan. Hampir seluruh pejabat teras mulai menyasar kegalauan kehadiran game ini. Bahkan, yang terbaru adalah Badan Intelejen Negara (BIN) yang menyatakan akan meminta Kemkominfo memblokir situs applikaÂsi game tersebut.
Hal lain yang belum diwaspadai gamer adalah tingkat keamanan dan privasi identitas. Gamer yang telah mengunduh permainan popÂuler ini mungkin tanpa sadar menyerahkan akÂses keemail, sejarah pencarian, dan data Google Drive mereka.
Kerentanan keamanan ini kelihatannya memengaruhi pengguna yang mendaftar untuk bermain gametersebut melalui akun Google mereka pada perangkat Apple.
Ini juga berarti bahwa jika server pemÂbuat game ini, Niantic Labs, diretas. Siapa pun yg meretas akan berpotensi memiliki akses ke seluruh akun Google pengguna.
Tidak ada indikasi bahwa Niantic Labs senÂgaja berusaha untuk mendapatkan akses ke data pribadi pengguna, tapi ini diduga sebagai kelalaian yang signifikan. Game lain berbaÂsis Augmented Reality hasil perusahaan ini, Ingress, hanya meminta informasi dasar profil pengguna.
Niantic Labs sendiri telah mengeluarkan seÂbuah pernyataan tentang hal ini: