Untitled-4Semua unit PT PLN (Persero) di seluruh Indonesia dilibatkan dalam megaproyek penyediaan tenaga listrik 35.000 megawatt pada 2019 mendatang. Tak terkecuali PLN Corporate University (Project Academy), Bogor, yang kebagian jatah menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas untuk proyek ini.

Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Unit Diklat yang berdiri di kawasan Puncak te­patnya di Kecamatan Megamendung ini menggandeng sege­nap Muspika dan pihak swasta un­tuk ikut mengawal program yang dicanangkan Presiden Joko Wido­do ini.

Harian Bogor Today pun men­jadi satu-satunya media yang diper­caya untuk ikut mengawal terlak­sananya program ini dan menjadi partner yang berintegritas dengan PT PLN (Persero), khususnya PLN Corporate University, Bogor hing­ga terwujudnya PLN Bersih dan Berintegritas.

Manager Udiklat Bogor, Hari Sutopo mengungkapkan, komit­men yang dibuat PT PLN (Persero) dengan pihak pemerintah, terma­suk TNI dan Polri sebagai upaya memudahkan PLN dalam penye­diaan infrastruktur proyek 35.000 megawatt.

“Kami mengundang semua pihak yang pernah bekerjasama dengan Udiklat Bogor untuk mem­perkuat komitmen dan bersama-sa­ma mengawal agar proyek 35.000 megawatt agar berjalan sukses,” ujar Hari Sutopo di Udiklat PLN Bo­gor, Kamis (5/11/2015).

BACA JUGA :  Penemuan Mayat ODGJ Pria di Halaman Masjid Caringin

PLN juga buka-bukaan menge­nai bakal dibangunnya beberapa infrastruktur ketenagalistrikan baru, seperti pembangkit, trans­misi dan gardu induk. Sosialisasi pun dilakukan dengan jajaran Mus­pika dan swasta untuk bersama-sama menutup celah-celah korupsi dalam pelaksaan proyek ini.

PLN pun tidak menampik jika masih ada praktik korupsi dalam pengadaan barang dan jasa. Maka itu, manajemen PLN siap melapor­kan langsung kepada pihak kepoli­sian jika ada pegawainya yang ter­jerat praktik korupsi.

“Dalam proyek ini kami juga menggandeng KPK untuk meman­tau Laporan Harta Kekayaan Peja­bat Negara (LHKPN) dan gratifikasi yang saat ini masih rendah, hanya 68 persen. Tapi ini akan kami gen­jot terus untuk menjadikan PLN bersih dan berintegritas,” tam­bahnya.

Celah praktik korupsi dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa serta Pelayanan Pelanggan, dapat menghambat pembangunan pe­nyediaan tenaga listrik 35.000 MW.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Raih Penghargaan Terbaik Pertama Standar Pelayanan Minimal (SPM) Awards Tahun 2024 Tingkat Nasional

“Maka itu, kami bermitra den­gan sejumlah instansi yang ada disini untuk ikut mencegah itu semua terjadi,” lanjut Hari

Sementara pakta integritas yang ditandatangani bersama Muspika, swasta dan Udiklat PLN sendiri berisi tiga poin. Antara lain, menjadikan Diklat Bogor ling­kungan berintegritas dan bebas ko­rupsi, suap dan gratifikasi.

Kemudian, menjadi contoh penerapan anti-suap di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Serta bersedia menerima sanksi jika tidak mampu memberikan keteladanan kepada pegawia lain dan masyarakat.

“Karena bersih saja tidak cu­kup. Semua pihak juga mesti saling berintegritas agar program-pro­gram PLN tercapai. Semua unsur pimpinan Udiklat Bogor sudah me­nyampaikan LHKPN kok ke KPK. Makanya kami berani untuk men­jadi percontohan jika disini bebas korupsi,” pungkas Hari.

Tidak tanggung-tanggung, se­jumlah pihak yang dianggap bisa mewujudkan impian PLN ini dian­taranya, Kecamatan Megamend­ung, Pusdikzi Bogor, Danramil Me­gamendung, Polsek Megamendung dan Harian Bogor Today sebagai media partner. (*)

============================================================
============================================================
============================================================