SRI-MULYANIJAKARTA TODAY – Kondisi Anggaran Pendapatan dan Be­lanja Negara (APBN) Indone­sia sudah tidak sehat. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, meng­ingatkan pengelolaan APBN harus hati-hati.

Alasannya, keseimbangan primer dalam RAPBN 2017 mengalami defisit Rp 111,4 tril­iun. Artinya pemerintah me­narik utang untuk membayar bunga utang. Berikut kondisi utang pemerintah beserta cici­lannya hingga Juni 2016.

BACA JUGA :  2 Kali Erupsi Jumat Pagi Ini, Gunung Semeru Letuskan 500 Meter di Atas Puncak

Pemerintah telah men­gajukan Rancangan Angga­ran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Total belanja yang diajukan pemer­intah adalah Rp 2.070,4 triliun atau turun tipis dari 2016 yang sebesar Rp 2.082,9 triliun.

BACA JUGA :  Polisi Ungkap Angka Kecelakaan Tahun Ini Menurun 18 Persen

Secara umum, postur RAPBN 2017 dinilai Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kurang sehat. Alasannya keseimban­gan primer tercatat defisit Rp 111,4 triliun. Keseimbangan primer yang defisit menanda­kan pemerintah harus mem­bayar bunga utang dengan menarik utang.

============================================================
============================================================
============================================================