Untuk menekan angka kecelakaan, para sopir bus di Terminal Baranangsiang menjalani tes kesehatannya yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, kemarin.
Oleh :Guntur Eko Wicaksono
Guntur_ada@ yahoo .com
Pemeriksaan dilakukan beÂberapa tahapan, antara lain tes urine, pengambiÂlan sample darah, pemerÂiksaan tekanan darah, dan jantung. “Tes ini sebagai langÂkah antisipasi terhadap kasus keÂcelakaan yang diakibatkan human error,†kata Kepala Seksi PengendaÂlian Penyakit Tidak Menular Dinkes Kota Bogor, dr. Lindawati, kemarin.
Tes urine dilakulan dengan tuÂjuan untuk mengetahui apakah para sopir menggunakan alkohol atau narkoba. Sementara, tes daÂrah dilakukan untuk mengetahui kesehatan sopir. “Mereka kan haÂrus mengangkut penumpang. Jadi kondisinya harus fit dan maksimal dalam pelayanan pada penumpang. Apalagi, ada di antara mereka yang berkerja selama 24 jam,†jelasnya.
Apabila dari hasil pemeriksaan kesehatan ada sopir yang positif mengidap penyakit, maka pihaknya akan memberikan rekomendasi kepada sopir untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Jika diÂperlukan menjalani perawatan atau harus rutin cek kesehatan, akan kami beri rekomendasi. Hasil tes akan diumumkan minggu depan,†ujarnya.
Sejauh ini, Dinkes Kota Bogor menargetkan 50-an sopir yang dites kesehatannya. Mereka adalah sopir bus antar dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP).
Sementara, Kepala Terminal Barangsiang, Ridwan menjelaskan, apabila ditemukan sopir yang posiÂtif mengidap penyakit, maka pengeÂmudi bus tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan. “Setelah dinyatakan sembuh, baru boleh narik penumpang lagi,†pungkasÂnya. (*)