Isu pemecatan Jorge Lorenzo oleh tim Yamaha kian berkembang luas. Media Italia kini ramai melaporkan, pembalap Spanyol itu siap menuju dua tim: Honda atau Ducati.
Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
Isu pemecatan Lorenzo berkembang dalam beberapa hari ini. Sikap Lorenzo yang tak membela Rossi terkait inÂsiden dengan Marc Marquez di Grand Prix Malaysia menjadi salah satu alasan.
Media Italia Calcioweb.eu meÂnyebutkan, Direktur Tim Yamaha Massimo Meregalli sudah gerah denÂgan kondisi paddock Yamaha sebab Rossi dan Lorenzo tak kunjung akur. Hal itu ia utarakan dalam wawancara dengan Corsport.
Laporan berbeda diberitakan Sportsmediaset yang menyebut LoÂrenzo sudah mempunyai tujuan anÂdai dipecat Yamaha. Dua kubu pesaÂing Honda dan Ducati jadi tim yang dipilih Lorenzo.
Jika memilih Ducati, Lorenzo beÂrarti bakal bertandem dengan duo Italia Andrea Iannone dan Andrea Dovisiozo musim depan. Namun tidak dengan Honda, Marquez dan Dani Pedrosa masih tetap dipertahÂankan hingga musim depan berakhÂir. Selanjutnya, duet Marquez-LorenÂzo baru bisa terwujud pada musim 2017.
Namun hal yang diberitakan media Italia masih sebatas spekulasi hingga seri balap terakhir di ValenÂcia, 8 November nanti berlangsung.
Sejauh ini, Lorenzo dan Rossi masih tetap bersaing di satu padÂdock Yamaha untuk mengejar trofi juara dunia.
Sebelumnya memang santer di kabarkan Yamaha siap memÂecat Jorge Lorenzo setelah MotoGP musim ini berakhir terkait sikapnya menanggapi insiden rekannya ValenÂtino Rossi dengan Marc Marquez di Grand Prix Malaysia kemarin.
Rossi dihukum Race Direction MotoGP usai didakwa sengaja menÂjatuhkan Marquez di Sirkuit InternaÂsional Sepang yang tengah diselimuti kabut asap Indonesia. Akibatnya, The Doctor mesti start dari posisi paling belakang di Grand Prix ValenÂcia, 8 November nanti.
Dalam kondisi tersebut, siÂkap berbeda ditunjukkan Lorenzo menanggapi hukuman Rossi. Meski Rossi rekan satu timnya, ia lebih menanggap sebagai rival utama dalam perburuan gelar juara dunia musim ini. Secara tegas, Lorenzo meminta agar seniornya di paddock bisa dihukum seberat-beratnya.
Hal itu yang dikabarkan memÂbuat pihak Yamaha gerah. Media ItaÂlia Insella.it menyebut Lorenzo terÂancam dipecat akibat sikapnya yang tidak mendukung rekan setimnya.
Bos Yamaha Lin Jarvis disebut telah meminta Lorenzo tak ikut campur dalam insiden Rossi dan Marquez. Tak ayal, sikap pembalap Spanyol setelah GP Malaysia kemarin membuat nasibnya kini jadi spekuÂlasi.
Lorenzo Bantah Jegal Rossi
Pembalap Tim Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, membantah berita yang menyebut dirinya meminta bantuan Marc Marquez untuk melÂancarkan ambisi menjadi kampiun MotoGP 2015. X-Fuera –julukan LoÂrenzo– memastikan kabar tersebut tidak benar.
Sebelumnya salah satu media asal Italia, La Repubblica, merilis berita yang menyebut Lorenzo dan Marquez mengadakan pertemuan di Andorra pada akhir September.
Pertemuan tersebut diyakini sebÂagai momen Lorenzo meminta banÂtuan The Baby Alien untuk menyulitÂkan pergerakan Valentino Rossi.
Sebab, The Doctor –julukan Rossi– merupakan saingan utama Lorenzo menjadi kampiun pada 2015. Dasar kecurigaan La RepubÂblica terlihat ketika Marquez seperti menutup-nutupi pergerakan Rossi di Phillip Island dan Sepang.
Bukan hanya La Repubblica yang menduga demikian, Rossi pun juga berkata yang sama. Namun, Lorenzo memastikan tak ada usaha darinya meminta bantuan kepada Marquez.
“Kami secara resmi menolak seÂgala pemberitaan yang mengatakan ada pertemuan antara saya dengan Marquez. Kabar tersebut diberitaÂkan La Repubblica dan kemudian diikuti media-media Italia lainnya. Itu merupakan berita konyol dan tak berdasar,†jelas Lorenzo, mengutip dari Motorsport, Jumat (30/10/2015).
“Tanpa ingin menggangu kenyaÂmanan rider yang lain, kami hanya ingin mengekspresikan ketidanyaÂmanan akibat pemberitaan tersebut. Kami tegaskan sekali lagi bahwa informasi ini benar-benar palsu,†urai juara dua kali kelas MotoGP tersebut.
Lorenzo saat ini tertinggal tujuh poin dari Rossi selaku pemuncak klasemen MotoGP 2015. Namun, ia berpeluang besar menjadi juara. SeÂbab, Rossi bakal memulai balapan dari posisi belakang saat mentas di Valencia karena insiden tendangan yang dilakukannya kepada motor Marquez. (*)