BOGOR TODAY – Jelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2016-2017, Dinas Pendi­dikan (Disdik) Kota Bogor me­nyiapkan kuota 20 persen bagi siswa kurang mampu yang ada di Kota Bogor. Kuota tersebut tersedia di SMP dan SMA Neg­eri di Kota Bogor. Tujuannya gar siswa tidak mampu tetap bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin men­gatakan, kuota 20 persen yang ada di SMP dan SMA Negeri Kota Bogor diperuntukan khu­sus bagi siswa tidak mampu dan anak yatim piatu. Pihaknya juga telah memberikan arahan kepada seluruh kepala sekolah untuk tetap memberikan per­hatian khusus mengantarkan siswanya melanjutkan pendi­dikan.

BACA JUGA :  Diduga Balas Dendam, Keponakan di Bangkalan Bacok Paman hingga Tewas

“Semua bisaya gratis cukup dengan menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau Program Indonesia Pintar (PIP) atau jika tidak punya pakai Su­rat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW,” kata Fah­rudin, Senin (9/5/2016).

Fahrudin menambahkan, diterima atau tidaknya siswa tersebut masuk dalam jalur siswa tidak mampu, akan dili­hat dari hasil survey ke setiap rumah. Pengumuman adanya kuota 20 persen ini diikuti juga dengan jalur prestasi yang kuo­tanya 10 persen ke setiap siswa.

Hal itu agar ada pengawasan dari masyarakat pada program ini. Selain pengawasan ketat yang juga dilakukan Disdik Kota Bogor dalam semua prosesnya. “Kami bilang kepada siswa jika ada penyelewengan langsung laporkan saja. Wartawan juga bisa ikut memantau,” jelasnya.

BACA JUGA :  Sarapan dengan Pancake Pisang Sirup Maple yang Enak dan Simple

Selain itu, program jalur siswa tidak mampu sudah di­lakukan sejak tahun kemarin yang sebelumnya hanya 10 persen. Kenaikan tahun ini di­harapkan mampu meminimali­sir siswa tidak mampu putus sekolah.

Progam tersebut juga men­gacu kepada undang-undang yang menjelaskan bahwa fakir miskin dan anak yatim piatu dilindungi negara, serta beber­apa program dari pemerintah pusat yang menyasar merat­anya pendidikan. “Kita sebagai Pemerintah Daerah juga harus ikut mensukseskan, khususnya dalam hal pemerataan pendidi­kan,” pungkasnya.

(Abdul Ka­dir Basalamah)

============================================================
============================================================
============================================================