BOGOR TODAY – Teguran Keras Direktur Utama Bulog, Budi Waseso (Buwas) terkait masalah bantuan sosial (Bansos) berupa beras Bulog yang disinyalir memiliki kualitas kurang bagus rupanya membuat orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman ketar ketir dan meralat kembali rencananya yang akan membatalkan kerjasama dengan pihak Bolog. Padahal Rencana Bupati Bogor Ade Yasin, Bansos tahap kedua ini akan dikelola PD Pasar Tohaga dan bupati meminta PD Pasar agar memberikan beras Bansos dengan kualitas terbaik, karena bupati tidak ingin mendengar keluhan kembali dari masyarakat Kabupaten Bogor yang terdampak Covid-19. “Pemkab Bogor sudah mengakhiri distribusi tahap pertama dengan Bulog setelah 6000 ton beras bansos tahap pertama tersalurkan, karena banyak keluhan masyarakat terkait kualitas beras yang banyak kutunya dan berbatu yang membuat saya memutuskan agar pendistribusian bansos selanjutnya dikelola oleh PD Pasar Tohaga dengan harapan agar harga lebih murah, kualitas terjaga dan waktu penyaluran yang lebih cepa,” ujar Ade Yasin, Minggu 5 Juli 2020 lalu. Namun, setelah adanya pernyataan Buwas di berbagai media, akhirnya penghentian kerjasama antara Pemkab Bogor dengan Perum Bulog terkait pengadaan beras untuk Bansos akan dilanjutkan. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor baru sebatas mengevaluasi distribusi beras bansos tahap pertama sebanyak 6.000 ton yang dipesan dari Bulog. Kemudian, ada opsi memberdayakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Bogor, yakni PD Pasar Tohaga dalam membantu distribusi beras. Dia mengatakan, kerja sama penyaluran bantuan beras itu tetap dilanjutkan untuk tahap selanjutnya.
BACA JUGA :  Bima Arya Ajak Ratusan PKWT Ngaliwet, Siap Perjuangkan Kesejahteraan
============================================================
============================================================
============================================================