foto-aBOGOR Women’s Club (BWC) bekerjasama dengan Rumah Sakit (RS) Pertamedika Sentul City menggelar kegiatan sosialisasi senam cuci tangan. Kegiatan yang diprakarsai oleh Divisi Kesehatan BWC yang diikuti puluhan wanita-wanita ini disambut hangat oleh pihak Rumah Sakit Pertamedika. Mengingat, notabene BWC adalah ibu-ibu rumah tangga yang aktif dengan aktifitas seluruh keluarganya, sehingga sanitasi hygiene tangan seorang ibu harus sangat diperhatikan.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Berlokasi di Rumah Sakit Per­tamedika Sentul City, Jalan MH Thamrin, Kavling 57, Sen­tul City, Kabupaten Bogor, tepatnya di lobby rumah sakit, BWC diberikan arahan kesehatan oleh para ahli medis yang berpengalaman.

Dalam ilmu baru yang mereka dapatkan selama persentase yang dilakukan oleh salah satu dok­ter yang ada di Rumah Sakit Pertamedika, mereka baru menyadari betapa pent­ingnya kebersihan tangan seorang ibu.

Diakui wanta-wanita BWC, meskipun sebe­lum melakukan aktifitas apapun selalu dimulai dengan mencuci tangan, ternyata cuci tangan yang selama ini mereka laku­kan masih belum benar.

Ketua Divisi Kes­ehatan BWC, Aan Yusnita menjelaskan kegiatan ini masih bagian dari program ‘Barter Ilmu’ yang jadi pak­em BWC. sebanyak 25 orang yang turut bagian dalam keg­iatan ini, seharusnya lebih banyak lagi. Hanya saja memang terbatas karena dibatasi oleh Pertamedika, sebab masih banyak juga komunitas lain dan masyarakat lain yang ikut dalam kegiatan ini.

BACA JUGA :  Jadi Beban APBD Kota Bogor, Komisi III Pertanyakan Urgensi Kantor Pemerintahan Baru

“Dengan tema yang ringan, men­genai cuci tangan yang benar mem­buka mata kami betapa pent­ing­nya dan tidak mudah menjaga ke­bersihan tangan. Setelah dijabarkan, ternyata banyak faedah yang diterima dari mencuci tangan itu. Saya juga baru sadar kalau cuci tangan yang saya lakukan sehari-hari itu salah,” terang wanita yang hangat disapa Anet itu.

Anet sendiri, cukup puas dengan antusias teman-temannya dengan kegiatan ini. Apalagi mereka tidak malu-malu ketika ikut menirukan video demo senam cuci tangan yang diputarkan selama sosialisasi.

“Antusias teman-teman san­gat luar biasa, sayangnya tidak ikut semua. Namun, kegiatan ini masih ada lagi dengan tema yang lebih me­narik di kesempatan mendatang,” tuturnya.

Anet berharap, dengan ilmu yang diserap ini bisa diterapkan dilingkun­gan rumahnya. Sehingga kebiasaan menjaga kebersihan tangan itu dapat dibiasakan oleh semua keluarga dan ditularkan kepada oranglain.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Pertamedika, dr Kamelia Faisal, MARS, mengaku jika visi misi BWC se­jalan dengan prinsip RS Pertamedika dalam mensosialisasikan kebersihan tangan kepada masyarakat.

Apalagi, BWC ini di dominasi oleh ibu rumah tangga yang setiap hari ber­interaksi dengan kegiatan anggota ke­luarganya. Peran seorang ibu itu jauh lebih penting dibandingkan seorang ayah, sehingga kebersihan tangan ini penting untuk disampaikan.

BACA JUGA :  Tinjau Lokasi Bencana di Kota Bogor, Dedie Rachim Pastikan Logistik Terakomodir

Materi yang disampaikan juga, masih kata dr Lia, cu­kup sederhana sehingga mudah untuk diteri­ma semua anggota BWC yang hadir. Seperti penger­tian tentang ke­beradaan kuman yang ada dima­na-mana, apalagi media tangan yang sering menyentuh ban­yak objek.

“Tangan itu selalu digunakan untuk menyentuh sesuatu, bayang­kan jika seorang ibu habis cebok anaknya kemudian cuci tangannya asalan lalu dia memasak kemudian menyuapi anaknya dengan tangan yang penuh dengan kuman. Memang sepele, tetapi tanpa ada sanitasi tangan itu bisa jadi sumber penyakit buat sekitarnya,” papar Lia di sela-sela keg­iatan acara.

Faktanya, lanjut Lia, kuman itu tidak dapat dil­ihat dengan mata telan­jang, maka dari itu tidak ada yang bisa meng­klaim kalau tangan yang sudah mereka cuci ini sudah bersih 100 pers­en. “Kami mendemokan senam cuci tangan yang sudah dianjurkan oleh World Health Organitation (WHO),” paparnya.

Lia mengatakan, bi­asanya penyakit yang sering timbul karena kurangnya ke­bersihan tangan itu diantaranya diare, TBC (bagi anggota keluarga yang mengidap TBC) dan masih ban­yak lagi.

“Memulailah hari dengan men­cuci tangan yang benar, saya harap ini dapat diterapkan oleh ibu-ibu BWC. Kemudian mereka ini juga bisa mensosialisasikan senam cuci tangan standar WHO ini kepada masyarakat yang ada di luar sana,” harap­nya

============================================================
============================================================
============================================================