CIBINONG, TODAYÂ – Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor Banyak menerima protes dari masyarakat. Pasalnya,tidak adanya petugas saat jam sibuk di sejumlah pos pengaturan, salah satunya di Simpang Cibinong.
Salah satu pengguna jalan, Nurul FiÂtriana mengatakan setiap hari melewati kawasan pasar Cibinong,selalu macet dan sulit untuk melewati jalan tersebut karena padatnya kendaraan tanpa ada yang mengatur lalu lintas.
“Biasanya, di Simpang Cibinong ada sekitar delapan petugas, tapi saya perÂhatikan sejak Januari lalu, petugas yang ada paling cuma tiga orang,†katanya, Selasa (23/2/2016).
Nurul pun mengeluhkan, banÂyaknya angkot ngetem sembarangan. “Saya pernah tanya ke petugas kenapa semakin sepi. Tapi mereka malah tidak tahu,†kata pedagang warung kelontongan itu.
Informasi yang dihimpun, hilangnya petugas Dalops ini tidak hanya terjadi di Cibinong. Tapi di semua titik pos pengaturan lalin pun mengalami hal seÂrupa. Seperti di Ciawi, Parung, Laladon persimpangan semrawut lainnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala DLLAJ Kabupaten Bogor, Soebiantoro membeÂnarkan petugas dalops di sembilan titik pos pengaturan dikurangin.
Hal itu lantaran dari gagalnya lelang pengadaan tenaga pembantu pengatur lalin di Kantor Layanan Pengadaan BaÂrang dan Jasa (KLPBJ) Kabupaten Bogor.
Menurutnya, sebagian besar dari petugas Dalops merupakan tenaga outsourching yang tidak bisa langsung dikontrak oleh dinas dan harus disediaÂkan pihak ketiga.
Dengan kata lain, petugas yang berjaga saat ini seluruhnya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kalau outsourching itu kan tidak bisa langsung kita kontrak. Tapi harus disediakan pihak ketiga. Tapi ada juga kok yang bertugas secara sukarela atau tidak mendapat bayaran,†katanya.
karena sebagian besar petugas Dalops itu akan tenaga outsourcÂing. “Dalam aturannya mereka tak bisa langsung dikontrak oleh dinas, tapi harus disediakan pihak ketiga,†jelasnya.
Ia menambahkan, DLLAJ memiliki 72 Dalops berstatus PNS. Sementara taÂhun lalu, ada 60 petugas outsourching dan tahun 2016 pun 60 sehingga total menjadi 120 orang diluar PNS.
“Untuk tahun 2017, saya harap penÂgadaan tenaga bantuan atau outsourchÂing di DLLAJ tidak dilimpahkan ke pihak ketiga. Kami ingin seperti Satpol PP yang bisa mengontrak langsung secara perorangan,†pungkasnya.
(Rishad Noviansyah)