eva-kusuma-sundari-f-pdip-komisi-iii-dpr-ri-foto-alfianJAKARTA, Today  – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ingin perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat berperan penuh men­dorong pembangunan Indonesia. Salah satun­ya adalah dengan mem­berikan bunga kredit yang rendah untuk dunia usaha.

Anggota Komisi XI, Eva Sun­dari menjelaskan, beberapa waktu lalu Bank Indonesia (BI) sudah menurunkan suku bunga acuan sampai dengan 7%. Kemudian Giro Wajib Minimum (GWM) diturunkan menjadi 6,5% agar bisa me­nambah likuiditas perbankan.

BACA JUGA :  Ternyata Daun Sirsak Miliki Banyak Khasiat untuk Tubuh, Ini Dia 10 Manfaatnya

“Bunga kredit kita terlalu tinggi, ke­napa sampai sekarang masih sulit untuk diturunkan,” ujarnya saat rapat dengar pendapat di Gedung Komisi XI, Jakarta, Senin (14/3/2016).

Eva menuturkan, mekanisme untuk pengajuan kredit juga masih sangat rumit, yaitu dengan permintaan agunan kepada debitur. Padahal banyak bank di negara-negara maju sudah tidak member­lakukan hal tersebut. “Ke­napa kita selalu minta agunan, padahal kan di banyak negara su­dah tidak ada lagi,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Palembang, Mobil Innova Tabrak 3 Motor

Anggota Komisi XI lainnya, Indah Kurnia me­nyarankan agar bank-bank dapat efisien dalam op­erasional. Sehingga bi­asa yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan mendorong agar bunga kredit bisa kompetitif.

“Ini masih tidak efisien kalau sekarang. Biaya operasionalnya san­gat tinggi. Saya harapkan ini bisa ada perubahan dalam be­berapa waktu ke depan,” ungkap Indah pada kesempatan yang sama.

(Winda/ net/detik.com)

============================================================
============================================================
============================================================