pixgeneric27415JAKARTA, Today – Sebanyak dua direksi PT Bank UOB In­donesia mengajukan pengun­duran diri. Adapun, dua di­reksi tersebut yakni Presiden Direktur Bank UOB Indonesia Armand B. Arief dan Direktur Bank UOB Indonesia Ajeep Rassidi Bin Othman.

Wakil Direktur Utama Bank UOB Indonesia, Iwan Satawidinata mengatakan Ar­mand telah mengajukan surat permohonan pensiun dari jabatannya melalui surat ter­tanggal 15 Oktober 2015.

Sementara itu, Ajeep telah mengajukan permohonan pengunduran diri melalui surat tertanggal 12 Oktober 2015, yang diterima oleh peru­sahaan pada 15 Oktober 2015. “Selanjutnya pengunduran diri tersebut akan disampai­kan dalam Rapat Umum Pe­megang Saham sesuai keten­tuan yang berlaku,” tulis Iwan dalam keterangan resminya, Senin (19/10/2015).

Sementara itu, dari lapo­ran keuangannya, Bank UOB Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp180,09 mil­iar per Juni 2015 atau terkore­ksi sebesar 28,22% secara ta­hunan (y-o-y) dari Rp250,91 miliar di Juni 2014.

BACA JUGA :  5 Tips Agar HP Android Tidak Lemot, Wajib Simak Ini

Penurunan tersebut disum­bang terkoreksinya pendapa­tan bunga bersih sebesar 5,2% menjadi Rp1,31 triliun per Juni 2015. Laporan keuangan Bank UOB Indonesia juga men­catat penurunan pendapatan bunga bersih disebabkan be­ban bunga melaju lebih tinggi dibanding pendapatan bunga.

Sepanjang semester I/2015, beban bunga bank dengan modal inti senilai Rp9,64 triliun tersebut naik 12,82% y-o-y menjadi Rp2 triliun, se­dangkan pendapatan bunga tumbuh 4,9% y-o-y menjadi Rp3,31 triliun.

Pertumbuhan pendapa­tan bunga Bank UOB Indo­nesia ditopang dari kenaikan tipis kredit sebesar 0,57% y-o-y menjadi Rp55,07 triliun per Juni 2015. Kenaikan tipis kredit menyumbang pening­katan aset sebesar 11,68% y-o-y menjadi Rp83,63 triliun pada akhir Juni 2015.

Peningkatan kredit terse­but juga diikuti dengan posisi non-performing loan (NPL) sebesar 2,17% atau turun 43 basis poin (bps) y-o-y. Semen­tara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank UOB Indonesia naik lebih tinggi sebesar 12,49% y-o-y menjadi Rp65,61 triliun pada kuartal II/2015.

BACA JUGA :  Ibu Menyusui Harus Tahu! Ini Dia Efek Samping Jika Bayi Kurang ASI

Adapun, dari total sim­panan yang dihimpun terse­but, deposito terpantau masih mendominasi kompo­sisi DPK atau sebesar 71,26%. Dengan kedua kinerja terse­but, loan to deposit ratio (LDR) Bank UOB Indonesia berada di posisi 83,93%, tu­run 994 bps y-o-y.

Hingga akhir Juni 2015, bank milik United Overseas Bank Limited, Singapura dengan porsi saham sebesar 98,99% tersebut, juga men­catatkan posisi net interest margin (NIM) sebesar 3,65% atau terkoreksi 67 bps. Posisi capital adeqacy ratio (CAR) pun terkoreksi 36 bps men­jadi 16,76%. Adapun, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) tercatat sebesar masing-masing 0,56% atau turun 50 bps dan 3,83% atau turun 175 bps per Juni 2015.

(Adil | net)

============================================================
============================================================
============================================================