DUA tahun lebih, Rossye Pangerapan atau pemilik nama tionghoa Wong Lie Chu sempat mengasingkan dirinya sendiri. Ditinggalkan oleh suami tercintaHandi Kurniawan (Alm) pada tahun 2010 akibat serangan jantung mendadak, membuat wanita berdarah Cina Menado ini seakan hidupnya sudah runtuh. Rossye terbilang wanita yang manja sejak menikahdengan Handi, segala kebutuhannyaselalu dipenuhi oleh suaminya, ia juga termaÂsuk istri dari suami yang serba berkecukupan.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Iya, saya betul-betul tidak siap. Kaget banget waktu suamiku itu dikatakan suÂdah meninggal oleh dokter, saya sepertitidak percaya, banyak pertanyaan di kepala saya, bagaimana saya melanjutkan hidup, anak-anak saya makan apa?? Selama dua tahun lebih aku menutup dan mengasÂingkan diri sendiri, tidak mau bergaul, wakÂtuku hanya lebih sering dihabiskan di dalam kamar sambil mengenang saat dia (Alm) maÂsih ada,†urainya sambil mengingat-ingat.
Tak hanya itu, Ochie (sapaan akrab) bahÂkan sempat melupakan kedua anak-anaknya yang ternyata masih membutuhkannya. Hingga akhirnya ia menyadari sendiri, jika ia terlalu larut dalam kesedihan dan banyak yang ia lupakan.
“Jangankan anak-anak, badan saya sendiri saja tidak terawat. Tetapi memang yang namanya galau akan berhenti dengan sendirinyayah, selang dua tahun lebih jusÂtru saya baru bisa bangkit dari kegalauan,†kata dia saat ditemui di kediaman yang beÂrada di Perumahan Bukit Cimanggu.
Anak ke-lima dari delapan bersaudara ini mulai berangsur menata kembali hidupnya sejak saat ia menyadari keterpurukannya. Memulai bersosialisasi dengan teman-teman lama yang ia tinggalkan sejak lama, dan kembali membagi rasa kehangatan bersama anak-anaknya. Bahkan ia memulai usaha perniagaan online sejak itu hingga sekarang.
“Memang tidak gamÂpang ditinggal oleh orang yang kita kasihi, saya bukan lebay (bahasa gaul berlebihan), tetapi memang kehilangannya itu sangat besar. Syukurlah, saya bisa bangkit kembali demi anak-anak,†tuÂtur wanita jebolan SMA Negeri RangÂkas Bitung.
Sejak saat itu, masih kata dia, ia mulai menerapkan filosofi ‘hidup itu keras, maka jadilah mandiri’. “Kalau kitanya mandiri, jadi tidak bergantung kepada siapapun, termasuk suami sendiri, kareÂna umur itu kita tidak pernah tahu,†pungkasnya.