JAKARTA, TODAY—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai blusukan dan kampanye besar-besaran mensosialisasikan UU Tax Amnesty. Kemarin, Jokowi menggelar sosialisasi tax amnesÂty di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta. Jokowi menyampaikan kepada para perserta bahwa ada saluran khusus (hotline) bagi mereka yang ingin menyampaiÂkan aduan dan keluhan terhadap pelayanan tax amnesty.
Lewat nomor 08112283333 maÂsyarakat dapat menyampaikan keluhan terkait penyelenggaraÂan tax amnesty. Namun Jokowi mengatakan bahwa nomor hotÂline tersebut jangan digunakan untuk bertanya mengenai hal teknis, mislanya tata cara penÂgisian formulir pengampunan pajak. “Ini di sini ada teleponÂnya kalau ada apa-apa bisa teleÂpon ke sini. Tapi jangan nanya bagaimana cara mengisi form tax amnesty, itu bisa langsung ke KPP,†terang Jokowi dalam acara Sosialisasi Tax Amnesty di Hall D, Jakarta, Senin (1/8/2016).
Jokowi menambahkan, noÂmor aduan tersebut hanya melayÂani aduan dan keluhan, misalnya wajib pajak diperas. “Kalau ke sini (telepon) bilang kalau misalnya saya diperas Pak,†kata Jokowi.
Di akhir pidatonya, Jokowi juga menyampaikan update terbaru peserÂta tax amnesty per hari ini. Sampai saat ini sudah tercatat 344 wajib pajak yang ikut tax amnesty dengan jumlah harta yang dideklarasikan sampai Rp 3,7 triliun. “Sampai saat ini pesertanya 344 orang, kecil yang diclare Rp 3,7 triliun, wong data saya gede banget. Inilah saatnya kita berpartisipasi keÂpada negara untuk kekayaan bangsa dan negara Indonesia,†tutup Jokowi.
Jokowi juga mengaku telah menÂgantongi data soal jumlah dana warga negara Indonesia (WNI) yang disimÂpan di luar negeri. Menurut versi KeÂmenterian Keuangan, jumlahnya Rp 11.000 triliun.
“Banyak sekali uang milik orang Indonesia di luar (negeri). Ada data di kantong saya, di Kemenkeu di situ dihitung ada Rp 11.000 triliun yang diÂsimpan di luar negeri. Di kantong saya beda lagi datanya, lebih banyak. KareÂna sumbernya berbeda,†ujar Jokowi.
Dia mengatakan, pemerintah akan membawa pulang kembali uang-uang itu lewat program tax amnesty. SeÂhingga bisa membantu untuk memÂbangun ekonomi di dalam negeri. “Yang paling penting bagaimana uang-uang itu bisa dibawa kembali ke negara kita. Karena kita perlu partisiÂpasi saudara-saudara sekalian untuk negara dan bangsa,†kata Jokowi keÂpada 10.000 peserta sosialisasi tax amnesty.