LIONEL Messi dan Carlos Tevez masuk skuat Argentina untuk Copa America 2015. Keduanyabukan cuma akan berusaha mengantar Tim Tango berjaya melainkan juga menegaskanbahwa bersama-sama keduanya tetap bisa tajam dan mematikan
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Messi dan Tevez meruÂpakan dua pemain deÂpan jempolan. Itu suÂdah mereka buktikan di kedua klubnya masing-masing, Barcelona dan Juventus. Musim ini saja Messi mengemas 58 gol dan Tevez membuat 27 gol di seluruh kompetisi klubnya.
Akhir pekan lalu mereka juga beradu di Berlin dalam partai final Liga Champions setelah menjadi tulang punggung klubnya dalam usaha mewujudkan treble musim ini. Barca-nya Messi menjadi kubu yang sukses, sedangkan Juve-nya Tevez harus puas dengan gelar dobel.
Sedikit berbeda angkatan, TeÂvez yang berusia 31 tahun alias empat tahun lebih tua dari Messi, keduanya juga sudah dibanding-bandingkan dengan Diego MaraÂdona. Messi dan Tevez diharapkan akan jadi penerus kejayaan sang legenda hidup sepakbola ArgenÂtina.
Maka cukup jadi misteri keÂnapa sejauh ini keduanya malah belum bisa mempersembahkan prestasi tertinggi saat bahu-memÂbahu di tim Tango. Alih-alih beÂgitu, keduanya malah melempem ketika sama-sama dipanggil masuk skuat.
Pada Piala Dunia 2006 dan Copa America setahun setelahnÂya, Tevez dan Messi ambil bagian dalam skuat Argentina yang juga menyertakan pemain-pemain top macam Hernan Crespo, DiÂego Milito, dan Juan Roman Riquelme.
Di Piala Dunia 2006, saat ArÂgentina kandas di perempatfinal, Messi dan Tevez masing-masing membuat satu gol saja. Setahun berikutnya di Copa America, saat Argentina jadi runner-up, MesÂsi membuat dua gol dan Tevez mencetak satu gol.
Keduanya kemudian juga baÂhu-membahu di Piala Dunia 2010 dan Copa America 2011. Dinilai suÂdah semakin matang, inilah peluÂang buat mereka memperlihatkan aksi sip. Tetapi Tevez dan Messi relatif gagal melakukannya.
Di Piala Dunia 2010 Tevez mencetak dua gol sedangkan Messi tidak membuat satu gol pun ketika Argentina arahan Maradona tersungkur di perempatfinal. SetaÂhun setelah itu di Copa America keduanya sama-sama gagal bikin gol dengan Argentina cuma bisa melaju sampai delapan besar.
Setelah Alejandro Sabella diÂtunjuk menangani La Albiceleste pada Juli 2011, Tevez memasuki masa-masa kelam di timnas. Ia tiÂdak kunjung dipanggil lagi sehingÂga absen di Piala Dunia 2014.
Absennya Tevez, menariknya, justru membuat Messi unjuk ketaÂjaman di timnas. Buktinya, pada satu gelaran Piala Dunia di tahun 2014 saja ia mampu membawa Argentina sampai final dengan mengemas empat gol–jumlah terÂbanyaknya ketimbang saat Tevez ada di skuat.
Itu mengapa muncul keraguan tersendiri ketika di Copa America 2015 Tevez dipanggil lagi masuk timnas oleh pelatih Gerardo MarÂtino, dengan Messi tentu saja ada di skuat untuk jadi andalan di lini depan.
Sejauh ini keduanya sudah membantah ada masalah di anÂtara mereka. Menjelang kick off Copa America di Chile, Messi bahÂkan kembali memberi penegasan. “Saya tidak pernah punya masalah apa-apa dengan Carlitos,†ucap Messi di as.com.
Maka kini publik menanti bukti bagaimana aksi ketajaman Messi dan Tevez di lapangan permainan Copa America. Hasilnya bisa saja mematahkan keraguan atau jusÂtru sebaliknya menegaskan ketiÂdakserasian kombinasi mereka di skuat Argentina.