B1-20-8-2016-Bisnis-TodayOleh : Yuska Apitya
[email protected]

BANK Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami sedikit penurunan pada triwulan III dan IV-2016. Hal ini dipicu adanya kebijakan pemangkasan anggaran belanja pemerintah di semester II-2016 ini.

Bank Indonesia memperki­rakan pertumbuhan ekono­mi akan sedikit menurun di kisaran 5%. Dibandingkan dengan posisi triwulan II-2016 yang sebesar 5,18%,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (19/82016).

Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah ini dipicu kebi­jakan pemangkasan belanja selama sisa periode anggaran di tahun 2016 ini sejalan dengan adanya asumsi penerimaan pajak yang lebih ren­dah dari target.

“Kita perkirakan kinerja keuan­gan Indonesia yang di semester pertama terbantu pengeluaran dan investasi pemerintah, sedangkan di semester kedua akan ada pemang­kasan belanja lagi ditandai dengan adanya penghematan belanja nega­ra. Kita perkirakan pengurangan be­lanja pemerintah akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat yang se­dikit lebih rendah,” jelas dia.

BACA JUGA :  Menu Lauk Tanggal Tua dengan Tumis Oncom Kemangi yang Pedas dan Sedap Dijamin Bikin Nagih

Sebagai informasi, pemerintah memangkas anggaran di APBN-P 2016 sebesar Rp 133,8 triliun. Rinci­annya, anggaran belanja kement­erian dan lembaga dipangkas Rp 65 triliun dan transfer ke daerah sebe­sar Rp 68,8 triliun.

Pemangkasan anggaran ini ter­paksa dilakukan karena target pener­imaan pajak sebesar Rp 1.546 triliun tahun ini bakal meleset, dan diperki­rakan berkurang Rp 219 triliun.

Sementara itu, selain penurunan proyeksi pertumbuhan di triwulan III dan IV 2016, BI juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi In­donesia sepanjang tahun 2016.

“Proyeksi pertumbuhan ekono­mi Indonesia, kami melihat ada di kisaran 4,9-5,3%. Sebelumnya, kami memperkirakan 5-5,4%,” pungkas dia.

BACA JUGA :  Minuman Segar dengan Es Krim Soda yang Praktis Mudah Dibuat

Sementara itu, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) telah menetapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2017. Dalam rancangannya, target pertumbuhan ekonomi dipatok pada posisi 5,3% sepanjang tahun 2017.

Soal ini, Gubernur Bank Indo­nesia (BI) Agus Martowardojo men­gatakan, target tersebut sangat real­istis untuk dicapai dengan kondisi ekonomi yang Indonesia yang terus membaik seperti saat ini.

“Itu 5,3% di tahun 2017 cukup sejalan dan cukup konservatif (bisa dicapai) karena Bank Indonesia sendiri memperkirakan pertumbu­han ekonomi 5,2% sampai 5,6%,” kata Agus.

Agus mengatakan, sebenarnya peluang Indonesia untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi ma­sih sangat terbuka lebar. Apa lagi isu-isu global terkait kondisi eko­nomi dunia bisa dikatakan mengun­tungkan Indonesia.

============================================================
============================================================
============================================================