JAKARTA TODAY – Hasil survei terbaru Manilka menunjukkan gejala menarik soal pandanganpublik terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja PurÂnama alias Ahok. Survei yang dilakukan pada 6-11 Agustus 2016 menghasilkan temuan tingkat elektabilitas Ahok menurun menjadi 43,6 persen, padahal pada survei Juni lalu 49,3 persen. Tingkat kesukaan masyarakat kepada Ahok pun berkurang, dari semula 62,5 persen menjadi 56,1 persen.
Di sisi lain, popularitas Ahok masih berada di puncak dibandingkantokoh-tokoh lain, yakni 98,9 persen. “MayoriÂtas responden mengaku kenal denganAhok,†kata Direktur Lembaga Penelitian dan KonsulÂtan Manilka, Herzaky Mahendra Putra, kemarin.
Herzaki menjelaskan, survei tersebut dilakukan terhadap 440 responden yang dipilih secara acak di enam wilayah, yaitu Jakarta Utara, Selatan, Barat, Timur, Pusat, dan KepuÂlauan Seribu. Survei ini memiÂliki margin error 4,7 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Manilka mendapat kritik dari peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, yang dikenal kritis terhadap kinerja Ahok selama menjabat GuberÂnur DKI sejak Oktober 2014, setelah Joko Widodo terpilih menjadi Presiden RI. Menurut Siti, tingkat margin error 4,7 persen sangat berisiko. Siti meÂnilai paling tidak hasil survei bisa dipercaya dengan margin error di bawah 3 persen.
Dia juga memberikan catatan. Siti menilai, apabila survei tersebut dari tim sukses salah satu kelompok, jangan diumumkan ke publik. Sebab, survei bisa menggiring opini publik. Ia mengimbau agar surÂvei yang dihasilkan digunakan secara akademis dan dapat dipertanggungjawabkan. “HaÂrus mencerahkan masyarakat,†ujarnya.