JAKARTA TODAY – Elektabilitas Ketum Gerindra Prabowo Subianto jelang Pilpres 2019 kian loyo. Bisa dibilang seperti itu karena dua hasil survei terbaru membuktikannya.

Berdasarkan hasil survei calon presiden yang dilakukan Median pada 14-22 September 2017, Prabowo mendapat angka 23,2 persen. Prabowo tertinggal dari Joko Widodo yang meraup perolehan suara 36,2 persen. Survei tersebut diambil dari sampel 1.000 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 3,1% dan tingkat kepercayaan 95%. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada. Survei dirilis pada Senin (2/10).

BACA JUGA :  Kerutan di Kulit Bisa Diatasi dengan Rutin Konsumsi Makanan Ini

Tak berselang lama, lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga merilis hasil survei Pilpres 2019. Di survei SMRC, terlihat kalau Prabowo memang semakin loyo dalam hal elektabilitas.

Survei SMRC digelar pada 3-10 September 2017. Populasi survei adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih. Sampel berjumlah 1.220 dan dipilih secara acak (multistage random sampling). Sedangkan margin of error survei sebesar +/- 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dipilih secara acak sebesar 20% dari total sampel.

BACA JUGA :  Makan Banyak saat Lebaran Naikan Berat Badan? Ini Dia 5 Minuman Bantu Turunkan BB

Berdasarkan hasil top of mind, Jokowi meraih hasil 38,9%. Ia unggul jauh dari Prabowo, yang duduk di posisi ke-2, dengan persentase 12,0%.

“Bila pemilihan presiden diadakan sekarang (waktu survei, awal September 2017), Jokowi mendapat dukungan terbanyak. Selanjutnya Prabowo Subianto,” ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam jumpa pers di kantornya, Jl Cisadane, Jakpus, Kamis (5/10).

============================================================
============================================================
============================================================