JAKARTA, TODAY — Anda bisa mengandalkan feng shui untuk berinvestasi setelah Imlek di TaÂhun Monyet Api, tapi bisa juga memakai data. Investasi seperti apa yang menarik saat Imlek?
Seperti dikutip dari CNBC, Senin (8/2/2016), jika dilihat dari data analitik KenÂsho dalam beberapa tahun terakhir, saham-saham perusahaan Amerika Serikat (AS) selalu naik tinggi setelah Imlek. Alasannya, kegiatan bisnis di China berhenti selama satu pekan untuk merayakan ImÂlek. Otomatis, perusahaan asal negeri tirai bambu pun tidak beroperasi.
Pasar saham China pun tutup, sehingga investor menÂgalihkan fokus investasinya ke pasar saham AS. Meski masih bergerak fluktuatif, namun InÂdeks Komposit Nasdaq dipreÂdiksi akan menguat.
Harga emas juga diprediksi naik. Sebab, banyak orang ChiÂna yang memberikan hadiah kepada keluarga dan koleganÂya berupa emas dan perhiasan saat tahun baru. Dengan perÂmintaan yang meningkat, harÂga emas diramal akan terkerek setelah Imlek.
Harga emas akhir-akhir ini memang kurang melaju kenÂcang, lain halnya dengan perÂak yang bergerak positif dalam satu dekade terakhir selepas Imlek. Dari data Kensho, harga perak rata-rata naik 2,6% satu minggu setelah Imlek.
Saham-saham perusahaan China yang terdaftar di bursa AS juga sebaiknya dihindari karena arahnya belum jelas. Pasalnya, dalam sepekan peÂrusahaan-perusahaan tersebut akan libur menyambut Imlek.
Kecuali saham Baidu. SeÂjak 2006, saham Baidu selalu bergerak positif pasca Tahun Baru China. Rata-rata naik 3% dalam sepekan.
Tahun 2015 lalu merupakÂan tahun yang berat di dunia finansial dunia. Semoga tahun monyet api ini bisa lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
(Alfian M|net)