Listrik memang sangat berbahaya untuk disentuh oleh kulit, namun bagaimana jika listrik juga ternyata dapat menyembuhkan penyakit stroke. Ody Santoso, menggunakan media listrik dengan enam langkah terapinya untuk menyembuhkan penyakit stroke, takhayal tempat praktik Ody yang berada di Gang Kelor, Nomor 39 CC, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ini disesaki oleh mereka yang menderita stroke.
Oleh : LATIFA FITRIA
[email protected]
Kebanyakan pasien yang datang ke tempat prakÂtiknya adalah penderita stroke, bahkan hampir rata-rata pasien sebelÂumnya berobat ke rumah sakit dan mengeluarkan biaya besar. Maka itu, untuk penyembuhannya, ia siapkan enam langkah terapi selama sepuluh hari.
Keenam tahapan itu antara lain, terapi listrik dilanjutkan bekam lalu sauna. Kemudian,terapi getar dengan listrik serta penyinaran menggunakan inframerah. “Dan malamnya tidur enam jam di atas batu giok,Insya Allah dengan terapi intensif itu, dalam sepuluh hari bisa sembuh,†terang Ody.
Selain stroke, alat terapi listrik yang ditemukan Ody itu juga mampu menghilangkan berbagai penyakit. Misalnya, kolesterol, kencing manis dan darah tinggi..Terapi listrik dapat meningkatkan vitalitas tubuh dan membantu menyembuhkan penyaÂkit. “Lewat jari-jari tangan terapi lisÂtrik, arus listrik yang kedengarannya menyeramkan dapat diubah sebagai energi penyembuh,†tambahnya.
Secara prinsip, terapi listrik merupakan pemindahan energi lisÂtrik ke dalam badan penderita dan dikeluarkan melalui jari-jari untuk menyentuh simpul-simpul saraf dan mendorong aliran darah yang terhambat hingga lancar. “Pasien tak merasa sakit sebab sengatan listrik dan tubuh pasien tidak berÂgetar. Aliran listrik di atur sekecil mungkin agar pasien hanya merasa kesemutan di daerah bidikan alat. Arah pijatan harus menuju ke janÂtung,†katanya.
Sekali pengobatan terapi listrik biasanya memakan waktu sekitar 30 menit. “Untuk terapi ini sekuÂjur tubuh seorang pasien dipijat dengan tangan yang dialiri listrik. Dengan begitu, darah beku akibat makanan atau aktivitas yang dapat menyumbat peredaran darah ke jantung menjadi encer sehingga alirannya ke jantung kembali lebih lancar,†menurut dia.
Setiap hari belasan pasien setia menunggu giliran. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu, pasiennya menÂcapai puluhan orang. “Jumat saya libur. Terapi listrik dilakukan setiap hari, tapi untuk bekam hanya dilakÂsanakan Senin, Selasa dan Kamis. Itu seperti yang disunahkan Rasulullah SAW,†kata Ody
Sementara itu, masih di tempat yang sama, salah seorang pasien Halimatusadiyah, yang mengaku telah merasakan keberhasilah terapi sengat listrik ini. “Saya menderita kencing manis, ginjal dan darah tinggi,†akunya.
Sebelumnya, Halimatusadiyah sempat berobat berjalan ke salahÂsatu rumah sakit, namun taka da hasilnya. “Dulu saya sempat beroÂbat jalan di RS empat bulan, akhÂirnya saya sempatkan datang ke sini. Tak sampai sebulan, alhamduÂlillah sekarang saya sembuh total,†imbuhnya.
Selama sebulan menjalani penÂgobatan terapi listrik, ia tak hanya diterapi listrik. Tapi juga menjalani bekam yakni mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. “Seminggu sekali selama sebulan saya menÂjalani terapi ini. Saya juga sempat dirawat inap dua malam dan tidur di atas giok,†ujarnya. (*)