ISTANBUL TODAY– Presiden Turki mengatakan ingin meÂnutup akademi militer dan menempatkan dinas mata-mata dan kepala staf militer di bawah kontrolnya langsung.
Recep Tayyip Erdogan mengatakan usulan itu akan diajukan kepada parlemen. Ini merupakan rangkaian langkah terbaru dalam pembersihan besar-besaran yang dilancarÂkan setelah kudeta yang gagal pada 15 Juli.
Pihak berwenang menÂgatakan Fetullah Gulen berada di balik kudeta militer yang menewaskan setidaknya 246 orang. Ulama yang berbasis di AS itu berkali-kali membanÂtah tuduhan itu. “Kita akan memperkenalkan suatu paket konstitusional kecil yang, jika disetujui, akan menjadikan Organisasi Intelijen Nasional (MIT) dan kepala staf militer di bawah kendali presiden,†kata Presiden Turki, Erdogan, kemarin.
“Sekolah-sekolah miliÂter akan ditutup Kita akan mendirikan sebuah universiÂtas pertahanan nasional,†kaÂtanya.
Sementara itu, sudah lebih dari 1700 prajurit dipecat, dan hampir setengah dari jajaran jenderal dicopot. Erdogan membutuhkan mayoritas dua-pertiga suara agar proposalÂnya disahkan, karena itu harus mendapatkan dukungan dari partai-partai oposisi.
Turki mengumumkan perombakan militer pada KaÂmis, termasuk pemberhentian tidak hormat 1.700 prajurit. Sekitar 40% dari jenderal telah dicopot sejak kudeta militer.