SEPAKBOLA identik dengan suporter. Lalu apa rasanya jika turnamen selevel Piala Eropa digelar tanpa penonton? Ya, tahun ini Prancis menjadi hajatan terbesar antar negara Eropa itu. Tapi, turnamen empat tahunan itu terancam digelar tanpa penonton di stadion. Apa penyebabnya?
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Situasi keamanan negeri Napoleon itu memang sedang tak kondusif terkait ancaman keamanan dan teror yang meÂlanda Paris, November 2015 lalu. Saat itu, Stadion Stade de France tengah menggelar laga Prancis vs Jerman yang menÂjadi salah satu target serangan teror.
Direktur Turnamen, MarÂtin Kallen menegaskan, jika ada masalah keamanan, maka pertandingan terpaksa dilakÂsanakan tanpa penonton alias tertutup plus dikawal keamanÂan super ketat agar tak ada teror lagi di stadion.
“Kalau ada masalah keÂamanan, kami harus meÂmainkan pertandingan tanpa suporter. Tergantung situasi juga. Menunda atau meminÂdahkan pertandingan ke temÂpat lain juga menjadi salah satu opsi. Tapi, sejauh ini belum ada tanda ancaman serius atau merisaukan,†kata Kallen dikuti BBC.
Kebijakan ini dimasukknya dalam rencana kerja panitia Euro 2016 usai tragedi bom bunuh diri di Paris yang meÂnewaskan lebih dari 130 orang. Itulah yang membuat panitia terpaksa bersiap merelakan beberapa laga digelar tanpa peÂnonton demi keamanan peserÂta dan suporter.
‘’Karena para penonton yang telah memiliki tiket tidak mungkin punya cukup waktu untuk mengatur ulang jadwal perjalanan mereka ataupun menyewa hotel. Keamanan dan kestabilan turnamen menjadi prioritas utama dari apapun,’’ tambah Kallen.
Stade de France sendiri direncanakan menggelar parÂtai pembuka Euro 2016 antara tuan rumah Prancis vs RumaÂnia 10 Juni 2016. Stadion ini juga akan menggelar upacara penutupan dan laga puncak atau Final Euro 2016.(*/Net)