TERLAHIR sebagai anak dari orangtua yang berdarah Tionghoa, Kwee Tjin Hu (ayah) dan Tan Sin Moy (Ibu), sudah pasti sering dikira pandai berbahasa Mandarin. Namun, lain halnya dengan Lenna Tan, justru dirinya tiÂdak memahami Bahasa Mandarin. Uniknya, justru Lenna dan keluarga besarnya lebih faÂsih menggunakan bahsa Sunda.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Jadi kakek aku itu asli ChiÂna terus ke Jakarta meniÂkah dengan nenekku yang peranakan Sunda-China. Jadi ibu aku itu campuran. KareÂna kakekku sibuk belajar bahasa Indonesia jadi lupa deh ngajarin anak dan cucunya bahasa ManÂdari,†lanjut Lenna sambil berdeÂrai tawa.
Ia mengaku, bahasa Sunda justru menjadi bahasa sehari-hari di keluarga Lenna. “Apalagi neÂnek, Sunda banget. Aku sempat kursus Bahasa Mandarin tapi jaÂrang dipakai, ya lupa,†aku dia.
Kendati begitu, beberapa tradisi masih diterapkan di luar perayaan Imlek. Salah satunya kebiasaan mengenakan busana khas China, baju cheong sam (baju khas orang Tionghoa, red). “Di lingkungan teman-teman, mereka juga antusias,†terang dia.
Banyak hal yang dirindukan Lenna saat menyambut perayaan Imlek. Meski ada perubahan yang terjadi dari sejak kecil hingga deÂwasa, ia selalu antusias menyamÂbutnya. Terutama saat berkumÂpul bersama keluarga. “Malam sebelum Imlek biasanya makan malam bareng keluarga lalu meÂrencanakan besok ngapai,†ungÂkap Lenna.
Saat beranjak dewasa, kadang Lenna harus merayakan Imlek sambil bekerja. Meski begitu, ia selalu menyempatkan waktu unÂtuk makan malam bersama keluÂarga. Setelah itu baru melanjutÂkan bekerja.
Lenna menaku, perayaan ImÂlek di keluarganya sangat sederÂhana. Hanya mengisinya dengan menyediakan makanan khas, makan bersama keluarga dan membagikan angpao.
Banyak hal yang dirindukan ibunda dari Jonathan ini saat meÂnyambut perayaan Imlek. Meski ada perubahan yang terjadi dari sejak kecil hingga dewasa, ia seÂlalu antusias menyambutnya. .
Saat beranjak dewasa, kadang Lenna harus merayakan Imlek sambil bekerja. Meski begitu, ia selalu menyempatkan waktu untuk makan malam bersama keluarga. Setelah itu baru melanÂjutkan bekerja. (*)