Bersama N. Syamsuddin Ch. Haesy
SALAH satu hal penting dalam proses branding adalah memutuskan kebiÂjakan yang memperkuat brand, sesuai dengan perkembanÂgan nilai global dan inovasi (dalam menerapkan sains dan teknologi). Branding yang eksekusinya dapat menimbulkan cap atau stigma, harus diputuskan lebih dulu, seÂbelum orang lain memberikanÂnya.
Branding yang sadar dilakukan dalam bentuk kebijakan bisnis akan jauh bermanfaat, katimbang orang lain yang memberikannya. Di lingkungan pabrik Ferrari, salah satu sisi dari keseluruhan branding yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan adalah menerÂapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan secara efektif dan efisien, terutama dalam pemanÂfaatan energi.
Chief Executive Officer (CEO) Ferrari, Luca di Montezemolo menerapkan kebijakan yang memberi nilai lebih atas pengÂhematan energi itu bagi keseluÂruhan kepentingan pabrik dan lingkungan sosial sekitarnya. Energi ramah lingkungan bagi Ferrari memberikan efek ganda, terhadap produk dan lingkungan pabrik. Hal itu tampak pada banÂgunan bengkel teknik mesin dan perakitan, yang didesain arsitek Marco Visconti.
Arsitek yang peduli lingkunÂgan, ini merancang ruang pabrik yang mewadahi aplikasi teknologi canggih dan memerlukan energi besar, tapi tetap ramah lingkunÂgan. Visconti menyebut konsep pabrik yang didesainnya, MecÂcaniche Motori. Konsep itulah yang menjadi model di seluruh kompleks pabrik, termasuk ruÂangan kerja Luca sendiri.
Bayangkan, taman-taman berada di dalam dan di luar lingkundengan aneka tumbuhan endemik gan pabrik mobil berlambang kuda jingkrak itu. Â
Luca dan seluruh pekerja Ferrari konsisten menerapkan kebijakan korporasi sebagai produsen superÂcar, pesawat, dan kereta api cepat dengan standar kekuatan, keamanan dan kenyamanan prima, sekaligus bertanggung jawab terhadap lingÂkungan (fisik dan sosial).
Untuk mendapat energi matahari, beberapa bangunan area elevasi timur dipasangi tirai dengan gerakan vertikal untuk menyaring sinar matahari.
Kajian tentang energi mendorong para teknolog Ferrari mendesain produksi mobil hibrid bertenaga listrik. Perancangan produk mobil hibrid, secara khas dirancang untuk mengurangi gas emisi yang banyak dihasilkan kendaraan bermotor.
Ferrari, menurut Torre, terus berinovasi sebagai perusahaan otoÂmotif terdepan memelopori hemat energi, menawarkan energi baru terbarukan, dan mengurangi polusi dari gas emisi kendaraan produkÂsinya. Mobil-mobil super dan kereta api cepat produksi Ferrari, harus melalui sesuai standar pengendalian lingkungan di pabrik ini.
Manajemen Ferrari mensyaratÂkan, desain bangunan pabrik harus memenuhi osmosa interior dan eksÂterior, terutama di unit-unit pabrik yang sangat memerlukan keseimbanÂgan energi dan lingkungan, seperti di bangunan pabrik blok mesin. Di baÂgian ini, kaca dan sell logam, dilengÂkapi dengan ‘pulau-pulau’ vegetasi. Hal itu membuat ruangan kerja terÂasa lebih manusiawi dan ergonomis.
Giles Gibbons, ahli sustainabiliÂtas lingkungan, mengatakan, Ferrari telah membayar lunas tanggung jawÂabnya memelihara lingkungan dan mengendalikan energi secara efektif dan efisien. “Pabrik ini, contoh sinÂergitas energi dan lingkungan yang dibangun di atas green policy yang visioner,†ungkap Gibbons.
Ferrari memproduksi energi denÂgan dampak lingkungan rendah, disertai penghijauan pabrik dan pengembangan mobil hibrida berkinÂerja tinggi, dalam satu tarikan nafas. Semua itu, ditupang oleh pengembanÂgan green value sebagai bagian corpoÂrate culture, yang dilakukan oleh seluÂruh pimpinan dan karyawannya.
Di lingkungan pabrik, pimpinan dan pekerja bergerak dari bangunan satu ke bangunan lain dengan berÂjalan kaki dan naik sepeda. Hanya rombongan pengunjung yang ingin melihat situasi pabrik, diangkut denÂgan bis khusus Ferrari. Kendaraan lainnya, termasuk kendaraan pribadi CEO, harus parkir di halaman pabrik, sesuai dengan tata ruang pabrik.