foto-persib-bandung-latihan-kembali-di-sidolig-FIRMAN-UTINA-SIM_4380BANDUNG, Today – Gelandang Persib Band­ung Firman Utina ogah anggap sepele Mitra Kukar yang sedang krisis pemain pada leg kedua semifinal Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Sabtu (10/10/2015).

Lima dari enam pilar Persib yang absen pada laga perdana dipastikan sudah terbe­bas dari hukuman kartu. Ini berbanding ter­balik dengan Mitra Kukar yang tujuh amu­nisinya diragukan tampil.

Mereka adalah Zulkifli Syukur, Abdul Ga­mal dan Fajar Handika yang terkena akumu­lasi kartu kuning. Sedangkan Eka Ramdhani, Rahmad Affandi, Dinan Javier dan Lopenda masih dalam kondisi pemulihan dari cedera.

Kendati kekuatan lawan pincang, Firman justru menilai ada ancaman untuk Persib jika melawan pemain pelapis.

“Itu pasti lebih berbahaya, mereka pasti ingin membuktikan dari bangku cadangan lebih bahaya. Pastinya mempunyai motivasi yang tinggi,” tutur Firman di Mes Persib, Ja­lan Ahmad Yani Kota Bandung.

BACA JUGA :  Marc Marquez Tertajuh di Circuit of The Americas

Firman pun mewanti-wanti timnya agar tidak gegabah. Apalagi di leg pertama Persib tumbang dengan skor 0-1. Tentu saja leg ked­ua ini bakal lebih berat, mengingat timnya kudu unggul dua gol dari Naga Mekes.

“Sama kayak Persib pernah mengalami banyak pemain yang absen, tapi kita perlu waspada pada pemain yang jarang ber­main,” imbuh dia.

Lebih lanjut, pihak promotor Mahaka Sport And Entertainment memberi reward kepada pemain terbaik. Soal itu, Firman ogah terlalu ambisius. “Kalau tim juara dan saya mendapat gelar pribadi itu sempurna,” ucap­nya.

Kala membela tim Merah Putih di Piala AFF 2010, pemain asal Menado ini didapuk menjadi pemain terbaik.

Jelas membanggakan, mengingat predi­kat itu diberikan di event internasional. Di balik itu, ada kesedihan lantaran tim nasi­onal hanya mampu finis di posisi runner up.

BACA JUGA :  Kcewa dengan Wasit, STY Sebut Laga Timnas Indonesia vs Qatar Seperti PertunjukanKomedi

“Gelar pribadi nomor dua. Sama seperti AFF, saya pemain terbaik tapi yang saya ra­sakan enggak enak, Indonesia tidak bisa juara,” kata dia.

Sebelumnya pemilik nomor pung­gung 15 ini sempat disebut pantas masuk kategori pemain terbaik oleh pelatih Persib Djadjang Nurdajaman. Firman menjadikan hal itu sebagai pelecut motivasi.

“Itu kata orang, saya juga bisa me­nyebut Pak Djadjang pelatih terbaik, penilaian orang seperti itu, tapi itu jadi pemacu kita untuk memberikan yang terbaik buat tim,” ungkap Firman.

Di turnamen Piala Presiden ini timnya telah mentas seban­yak enam laga. Namun hingga fase semifinal dia mengaku belum mendapatkan per­forma terbaiknya. “Masih belum (top) , karena Piala Presiden ini dija­dikan ajang persia­pan menjelang liga,” ungkap Firman .

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================