Satelit Lapan A2/Orari yang dirakit di Pusteksat Lapan Rancabungur, Kabupaten Bogor, telah diluncurkan bersama satelit India, Astrosat, Senin(28/9/2015). Peluncuran dilakukan dari India, disaksikan live streamÂing dari kantor Lapan, Jl Pemuda, Jakarta Timur.
(Yuska Apitya Aji)
SATELIT mulai diluncukan pukul 10.00 waktu India atau 11.30 WIB. Satelit Lapan A2/Orari dilunÂcurkan pada menit ke 1.52. TamÂpak dari video streaming, satelit Satelit Lapan A2/Orari yang dirakit di Pusteksat Lapan Rancabungur, Kabupaten Bogor, telah diluncurÂkan bersama satelit India, AstroÂsat, Senin(28/9/2015). Peluncuran dilakukan dari India, disaksikan live streaming dari kantor Lapan, Jl Pemuda, Jakarta Timur.
Satelit mulai diluncukan pukul 10.00 waktu India atau 11.30 WIB. Satelit Lapan A2/Orari diluncurkan pada menit ke 1.52. Tampak dari video streaming, satelit Lapan A2/Orari meluncur ke orbit dengan lancar. Tepuk tangan membaÂhana memenuhi ruangan tempat menonton peluncuran tersebut. Wajah cerah para ilmuwan di India juga terlihat dari video streaming. Mereka bertepuk tangan riuh.
“Saat ini ketinggian satelit Lapan sudah 267 km. Kita menuju 650 km,†ujar Kepala Lapan ThomÂas Djamaluddin di Kantor Lapan, Jl Pemuda, Rawamangun, Jaktim, Senin (28/9/2015), sekitar pukul 12.00 WIB, Senin (28/9/2015).
Perkembangan posisi satelit dapat disaksikan dalam grafik yang diakses dari India. Hingga saat ini satelit Lapan A2 masih bergerak menuju orbitnya.
LAPAN-A2 merupakan satelit ekuatorial pertama Indonesia yang sepenuhnya hasil pengemÂbangan para peneliti dan pereÂkayasa LAPAN. Seluruh kegiatan perancangan, pembuatan, dan pengujiannya selesai pada Agustus 2012 di dalam negeri. KeberhasiÂlan pembangunan satelit tersebut membangkitkan kepercayaan diri dan kemandirian bangsa.
Pencapaian kemandirian penÂguasaan teknologi satelit mikro ini juga merupakan langkah maju setelah sebelumnya berhasil melaksanakan program pembanÂgunan satelit LAPAN-A1/ LAPAN-TUBSAT, hasil kerja sama dengan TU Berlin, Jerman. LAPAN-A1 telah diluncurkan pada 2007 yang saat ini masih berada di orbit pada ketinggian 630 kilometer, namun masa operasionalnya telah beraÂkhir pada 2013.
LAPAN-A2 akan diorbitkan dekat ekuator dengan inklinasi enam derajat pada ketinggian 650 kilometer dari permukaan Bumi. Dengan orbit dekat ekuatorial, LAPAN-A2 akan melintasi wilayah Indonesia 14 kali setiap hari denÂgan periode orbit 100 menit. DenÂgan demikian, satelit ini dapat mendukung pemantauan wilayah nusantara. Satelit tersebut akan bergerak di cakupan enam derajat Lintang Selatan hingga enam deraÂjat Lintang Utara.
Satelit berbobot 78 kilogram dan berdimensi 500x470x380 milÂimeter tersebut membawa misi pemantauan permukaan bumi, identifikasi kapal laut, dan komuÂnikasi radio amatir. Untuk misi pemantauan wilayah RI, satelit LAPAN-A2 membawa kamera video analog dengan resolusi lima meter dan kamera digital resolusi 3,5 meter.
Untuk menjalankan misi peÂmantauan lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, perikanan, dan ekÂsplorasi sumber daya kelautan InÂdonesia, satelit dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS). Teknologi ini dapat mendeÂteksi ribuan kapal dengan cakupan area pengamatan mencapai ribuan kilometer. Sementara itu, misi koÂmunikasi amatir pada LAPAN-A2 bertujuan untuk komunikasi pada kondisi darurat bencana dan kegÂiatan radio amatir dalam menÂdukung kepentingan nasional.
Dalam berkomunikasi dengan stasiun bumi, LAPAN-A2 mengguÂnakan frekuensi UHF dan S-Band. Untuk sistem kontrol perilaku, satelit ini juga dilengkapi dengan tiga wheel/ fiber optic laser gyros dalam axis orthogonal, dua CCD star sensor, tiga magnetic coils, enam panel surya tunggal untuk sensor matahari, dan 3 axis magÂnetic fields sensor.