BOGOR, Today – Kementerian Pemuda dan Olahraga (KemenÂpora) saat ini tengah memfokusÂkan diri pada pembinaan atlet sepakbola usia dini sembari membenahi persepakbolaan profesional di Tanah Air.
Menteri Pemuda dan OlahÂraga (Menpora) Imam Nahrowi, optimistis sepak bola profeÂsional dan pembinaan sepakÂbola usia dini akan terus berjaÂlan meskipun kementeriannya telah membekukan PSSI.
Imam yang ditemui usai membuka event World ParaÂgliding Accuraty Competition (WPAC) di Puncak, KaÂbupaten Bogor menÂgatakan, setelah BOPI menilai objektif event organizer maka segera diÂbuka piala keÂmerdekaan yang dikuti klub-klub profesionÂal. “Pada l e v e l s e n i o r sepakboÂla nasiÂonal harÂus dibuat a t u r a n yang jelas, s e h i n g g a kami bekukan PSSI untuk dibenahi agar cita-cita meraih prestasi yang tinggi bisa terlakÂsana,†katanya.
Dikatakannya, selain memÂbenahi sepakbola di tingkat naÂsional, kementeriannya juga terÂus melakukan pembinaan sepak bola usia dini. Itu terus dilakuÂkan walaupun kompetisi klub profesional sedang berhenti.
“Senin (10/8/2015) lalu saya menghadiri kompetisi sepakboÂla di usia remaja U15 di PasuruÂan dan di Malang pada akhir buÂlan ini untuk kompetisi tingkat U 12. Kompetisi sepakbola usia dini tidak hanya berlangsung di pulau Jawa tetapi juga diluar puÂlau Jawa,†ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, agar kompetisi sepakbola proÂfesional di Indonesia berjalan dengan maksimal (tanpa suap). Dan bisa berjalan tanpa ada ekses negatif seperti kerusuhan antara suporter. Maka kedepan, pemerintah akan melibatkan peran kepolisian dalam PSSI.
“Kalau kemarin polisi diliÂbatkan hanya dalam pengamanÂan dan ketika terjadi kerusuhan antar suporter, maka kedepan peran kepolisian akan lebih dari itu demi tercipta kompetisi sepakbola yang sehat,†pungÂkasnya.
(Adilla Prasetyo Wibowo)