DSC_0398TAK sulit menanam dan memperbanyak tanaman yang senang terkena sinar matahari ini. Selain bunga, bonggolnya pun cantik. Semakin banyak bunga dan besar bonggolnya, harganya semakin mahal. Namanya Adenium obesum atau populernya Kamboja Jepang. Cantik dan memesona, su­dah pasti. Meski mengandung nama kamboja, Adenium berbeda dengan tanaman yang banyak tumbuh di pemakaman.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Selain bunganya, tanaman ini memiliki daya tarik di bonggolnya. Se­makin besar dan meliuk bonggolnya, harganyasemakin mahal. Tengok saja Adenium yang ada di Godongijo Nurserymilik Chandra Gu­nawan Hendarto yang berlokasi di Jalan Cinangka Raya Km 10 No. 60, Sawangan, Bogor. Exclusive Ornamental Plants and Land­scape. Bonggol selebar 16 sam­pai dengan 20 cm bisa bernilai Rp 1 juta. Beda lagi kalau su­dah ada bunganya, bisa men­capai Rp 4-5 juta.

Chandra mem­beri nama-nama yang indah un­tuk Adenium-adenium koleksinya. Seperti Crimp­son Star, Princess of Darkness, Mo­radoklok, Miss Thailand, sampai ke Harry Potter atau Peter Pan. “Nama Peter Pan tak ada hubungannya den­gan band yang dikenal orang, lo. Itu sudah ada sejak 2,5 tahun lalu. Biasanya inspirasi nama diper­oleh saat di mobil, pe­sawat, lagi makan atau apa saja.,” tutur Chan­dra yang memang sengaja memberi nama yang mudah diingat. Seperti Liliput, Troya, Ramses, atau Fadia.

BACA JUGA :  KURANG ELOK PRAMUKA BERUBAH DARI EKSKUL WAJIB JADI PILIHAN

Karena dulunya, sambung Chandra, orang mengenal kamboja sebagai tanaman yang sering tum­buh di pemakaman, tak heran jika orang enggan menanam Adenium. “Tapi begitu mere­ka tahu Adenium beda dengankamboja, tanaman ini pun menjadi tren,” kata Chandra yang mulai serius menggarap pasar Adenium tahun 2000.

Semula banyak yang pesimis akan ketekunan Chan­dra membesar­kan Adenium. “Ada yang bi­lang enggak cocok dengan iklim Indonesia. Agar tetap dimi­nati, tiap enam bulan sekali kami mengganti Adenium dengan jen­is yang baru. Kami selalu merilis 50 buah, biar bisa fokus. Ternyata setelah lima tahun, Adenium mulai dicari orang sebagai tana­man hias,” tuturnya.

BACA JUGA :  Kakek Penjual Soto Mie Tewas di Dalam Toilet Umum Terminal Laladon

Tak seperti perkiraan orang, ternyata menurut Chandra, tak sulit menanam Adenium. “Tanaman ini san­gat senang terkena sinar ma­tahari dan di tempat terbuka. Akan lebih sempurna jika dinaungi dengan plastik UV atau acrylic.

Jika cuaca panas cukup sekali disiram. Kalau mend­ung, misalnya pada bulan De­sember-Januari, bisa dua atau tiga kali dalam sehari. Penyira­man pun jangan langsung ke daun atau bunganya tapi ke media tanam,” saran Chandra panjang lebar.

Media tanam pun san­gat bervariasi campurannya. “Kuncinya adalah porositas. Bisa menggunakan cocopeat, yaitu serbuk sabut kelapa, pa­sir sungai yang kasar atau pa­sir malang, sekam bakar atau arang batok kelapa, sekam atau kulit padi, pupuk kan­dang seperti kotoran ayam, kambing atau sapi, zeolite, dan pupuk dasar.”

Memperbanyak Adenium dapat dengan berbagai cara. Salah satunya dengan biji yang terdapat di dalam buah yang bentuknya panjang. Jika buah sudah matang, biji diambil dan dijemur hingga kering.

============================================================
============================================================
============================================================