TAK sulit menanam dan memperbanyak tanaman yang senang terkena sinar matahari ini. Selain bunga, bonggolnya pun cantik. Semakin banyak bunga dan besar bonggolnya, harganya semakin mahal. Namanya Adenium obesum atau populernya Kamboja Jepang. Cantik dan memesona, suÂdah pasti. Meski mengandung nama kamboja, Adenium berbeda dengan tanaman yang banyak tumbuh di pemakaman.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Selain bunganya, tanaman ini memiliki daya tarik di bonggolnya. SeÂmakin besar dan meliuk bonggolnya, harganyasemakin mahal. Tengok saja Adenium yang ada di Godongijo Nurserymilik Chandra GuÂnawan Hendarto yang berlokasi di Jalan Cinangka Raya Km 10 No. 60, Sawangan, Bogor. Exclusive Ornamental Plants and LandÂscape. Bonggol selebar 16 samÂpai dengan 20 cm bisa bernilai Rp 1 juta. Beda lagi kalau suÂdah ada bunganya, bisa menÂcapai Rp 4-5 juta.
Chandra memÂberi nama-nama yang indah unÂtuk Adenium-adenium koleksinya. Seperti CrimpÂson Star, Princess of Darkness, MoÂradoklok, Miss Thailand, sampai ke Harry Potter atau Peter Pan. “Nama Peter Pan tak ada hubungannya denÂgan band yang dikenal orang, lo. Itu sudah ada sejak 2,5 tahun lalu. Biasanya inspirasi nama diperÂoleh saat di mobil, peÂsawat, lagi makan atau apa saja.,†tutur ChanÂdra yang memang sengaja memberi nama yang mudah diingat. Seperti Liliput, Troya, Ramses, atau Fadia.
Karena dulunya, sambung Chandra, orang mengenal kamboja sebagai tanaman yang sering tumÂbuh di pemakaman, tak heran jika orang enggan menanam Adenium. “Tapi begitu mereÂka tahu Adenium beda dengankamboja, tanaman ini pun menjadi tren,†kata Chandra yang mulai serius menggarap pasar Adenium tahun 2000.
Semula banyak yang pesimis akan ketekunan ChanÂdra membesarÂkan Adenium. “Ada yang biÂlang enggak cocok dengan iklim Indonesia. Agar tetap dimiÂnati, tiap enam bulan sekali kami mengganti Adenium dengan jenÂis yang baru. Kami selalu merilis 50 buah, biar bisa fokus. Ternyata setelah lima tahun, Adenium mulai dicari orang sebagai tanaÂman hias,†tuturnya.
Tak seperti perkiraan orang, ternyata menurut Chandra, tak sulit menanam Adenium. “Tanaman ini sanÂgat senang terkena sinar maÂtahari dan di tempat terbuka. Akan lebih sempurna jika dinaungi dengan plastik UV atau acrylic.
Jika cuaca panas cukup sekali disiram. Kalau mendÂung, misalnya pada bulan DeÂsember-Januari, bisa dua atau tiga kali dalam sehari. PenyiraÂman pun jangan langsung ke daun atau bunganya tapi ke media tanam,†saran Chandra panjang lebar.
Media tanam pun sanÂgat bervariasi campurannya. “Kuncinya adalah porositas. Bisa menggunakan cocopeat, yaitu serbuk sabut kelapa, paÂsir sungai yang kasar atau paÂsir malang, sekam bakar atau arang batok kelapa, sekam atau kulit padi, pupuk kanÂdang seperti kotoran ayam, kambing atau sapi, zeolite, dan pupuk dasar.â€
Memperbanyak Adenium dapat dengan berbagai cara. Salah satunya dengan biji yang terdapat di dalam buah yang bentuknya panjang. Jika buah sudah matang, biji diambil dan dijemur hingga kering.